Senin, 17 Maret 2014
TEORI - TEORI YANG BERHUBUNGAN DENGAN MATERI PENALARAN ( TUGAS )
PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan berbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.proses inilah yang disebut menalar.
Penalaran ada dua jenis yaitu : Penalaran Induktif & Penalaran Deduktif
Penalaran Induktif: Khusus - Umum
1 Generalisasi
2 Analogi
3 Sebab-akibat
Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.
Contoh: Orang jawa tidak suka berterus terang
Analogi Kesimpulan tentang kebenaran sesuatu ditarik berdasarkan pengamatan terhadap gejala yang memiliki kemiripan. Contoh: Hawa nafsu adalah kuda tunggangan yang akan membawamu meraih ambisi, sementara agama adalah kendali untuk mengendalikan tungganganmu agar tidak liar, mementalkan, menyeret, dan menginjak- injak dirimu.
Sebab-akibat Semua peristiwa harus ada penyebabnya, namun seringkali orang sampai pada kesimpulan yang salah karena proses penarikan kesimpulan tidak sah (karena sikap pribadi, takhayul, prasangka, pandangan politik) Contoh: Sebagian besar siswa mendapat nilai buruk karena pada waktu ulangan ada kucing hitam yang melintas di halaman.
Penalaran Deduktif: Umum – Khusus
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan.
Contoh : -Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
Faktor – faktor penalaran deduktif :
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi
Variabel pada penalaran deduktif yaitu silogisme
Silogisme adalah proses yang menghubungkan 2 proposisi yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan. Silogisme: -premis mayor(dianggap benar) - premis minor(peristiwa khusus) - kesimpulan
Beberapa ketentuan silogisme 1 Hanya terdiri dari tiga proposisi. 2 Jika mengandung premis positif dan negatif maka kesimpulannya negatif. 3 Dari dua premis yang negatif tidak dapat ditarik kesimpulan. Contoh: Indonesia adalah negara yang tidak ramah. Amir adalah orang yang tidak ramah. Jadi, Amir adalah orang Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar