KATA PENGANTAR
Peranan ilmu sosial budaya dasar dalam kehidupan sehari-hari sangatlah diperlukan dalam menangani berbagai masalah yang di alami manusia pada kehidupan sehari-hari.
Dan meningkatkan kemampuan manusia dalam menjalani kehidupan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi antara makhluk yang satu dengan yang lainnya agar terjalin sebuah komunikasi dan kerjasama yang baik dalam membangun sebuah kehidupan baik lisan maupun tulisan walaupun dengan budaya-budaya yang berbeda-beda seperti yang dalam Negara republik Indonesia dengan beraneka ragamnya budaya yang dimiliki.
Dalam makalah ini terdapat pengertian, tujuan dan ruang lingkup ilmu budaya dasar secara umum dan khusus. Yang saya rangkum dalam sebuah rangkaian tulisan dari berbagai sumber yang ada.
Dan akhirnya tugas ini dapat saya selesaikan. Mudah-mudahan tugas ini dapat menambah nilai-nilai saya yang kurang.mohon maaf jika ada salah-salah kata yang tidak berkenan.sekian dan saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya. Sehingga manusia bingung terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Demikian pula dalam mata kuliah ilmu social bidaya dasar. Mata kuliah ilmu social budaya dasar adalah salah satu mata kuliah yang membiicarakan tentang nilai nilai tetang kebudayaan dan berbagai masalah yang d hadapi manusia.
Dengan mata kuliah ilmu social budaya dasar kami dapat memilki pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnyadan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut.
Pengertian ilmu sosial budaya dasar
Menurut Koentjaraningrat (1980), kata “Kebudayaan” berasal dari kata sanskerta Budhayah, yaitu bentuk jamak dari dari Budhi yang berarti “Budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan “hal – hal yang bersangkutan dengan akal”. Sedangkan kata “budaya” merupakan perkembangan majemuk dari “budi daya” yang berarti “daya dari budi” sehingga dibedakan antara “budaya” yang berarti “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, dengan “kebudayaan” yang berarti hasil dari cipta, karsa dan rasa. Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu artinya sama saja.
Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan sauatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.
Pendek kata kebudayaan dalam kaitannya dengan ilmu budaya dasar adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani ; tercakup didalamnya usaha memanusiakan diri didalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar (IBD) identik dengan basic humanities. Humanities berasal dari kata latin humanus yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus (refined). Dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar ini diharapkan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
Adapun ruanglingkup Ilmu Budaya Dasar adalah:
a). Berbagai aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah-masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi keahlian. (disiplin) didalam pengertian budaya, maupun gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b). Hakikat manusia yang satu atau universal, tetapi beragam perwujudannya dalam kebudayaan setiap zaman dan tempat. Dalam menghadapi lingkungan alam, social, dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, tetapi juga ketidak seragaman, sebagaimana ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, perasaan, dan tingkah laku.
Di zaman yang serba modern ini, pastinya masih saja ada banyak orang yang belum mengerti apa itu ilmu budaya dasar dan apa gunanya mempelajari ilmu budaya dasar. Sebenarnya, apa sich yang di maksud dengan ilmu budaya dasar? Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar dari suatu kebudayaan. Biasanya ilmu budaya dasar ini penting di pelajari di tingkat perkuliahan pada jurusan-jurusan tertentu karena budaya merupakan salah satu jiwa dari nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat.
Secara umum, budaya dapat diartikan sebagai pola bertindak dan berfikir untuk memenuhi semua kebutuhan hidup, baik yang bersifat primer maupun sekunder. Selain itu, mata kuliah yang satu ini juga dibuat berdasarkan adanya permasalahan-permasalahan yang erat hubungannya dengan konteks budaya, Negara, dan masyarakat Indonesia, yakni:
• Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
• Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
• Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia. Menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Sebagai ilmu yang penting untuk dipelajari, budaya memiliki pokok-pokok tertentu yang membuat budaya memiliki ciri khas tertentu. Berikut adalah pokok-pokok terkandung sebagai ciri-ciri dari kebudayaan:
1. Kebudayaan ada di tengah-tengah manusia dengan ragam yang berbeda-beda
2. Kebudayaan di kenal di tiap-tiap generasi karena adanya suatu kegiatan pembelajaran
3. Kebudayaan berisi komponen-komponen yang mengandung nilai-nilai bologi, psikologi, dan sosiologi
4. Kebudayaan memiliki tingkatan / struktur dan terbagi dalam kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Disamping itu, budaya juga memiliki beberapa tujuan penting yang dapat dijadikan alasan mengapa ilmu budaya dasar wajib diadakan pada jurusan-jurusan tertentu dalam perkuliahan, yaitu:
1. Untuk megenal tentang diri sendiri lebih dahulu sebelum mengenal dan mempelajari tentang orang lain di sekitar kita dan budaya nya.
2. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup. Terutama untuk beradaptasi di suatu tempat yang berbeda.
3. Agar menjadi tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam, sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
4. Agar dapat memiliki penglihatan yang jelas, baik pemikiran maupun hal-hal yang bersifat mendasar, serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
Selain tujuan, kebudayaan juga memilki fungsi-fungsi tertentu sehingga kebudayaan dapat dianggap penting adanya dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut adalah beberapa fungsi dari kebudayaan, yakni:
1. Suatu pedoman bagi hubungan antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan pendapat
3. Pembimbing kehidupan manusia dalam bertindak
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Di samping itu, dalam terwujudnya suatu kebudayaan, adalah hakikat-hakikat tertentu yang menjadi landasan begaimana kebudayaan dapat terwujud. Hakikat-hakikat tersebut antara lain:
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban-kewajiban
Kebudayaan dalam perkembangannya di masyakarat memiliki beberapa sifat-sifat penting yakni, budaya bersifat etnosentris, universal (dapat diterima oleh semua orang), alkuturasi (dapat berbaur dengan kebudayaan lain), adaptif, dinamis (fleksibel), serta integrative. Budaya juga memiliki aspek-aspek tertentu, yakni aspek di bidang kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah, serta budaya nasional.
Meskipun budaya memiliki aspek dan landasan yang kuat, namun hal tersebut tidak menjamin bahwa kebudayaan tidak akan berubah sewaktu waktu. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan kebudayaan di suatu masyarakat dapat berubah:
1. Adanya kontak dengan negara lain
2. Adanya sistem pendidikan formal yang maju
3. Adanya sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. Banyaknya penduduk yang heterogen
5. Adanya ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Selain itu ada pula factor-faktor baik dari dalam masyarakat maupun dari luar masyarakat yang menghambat proses perubahan kebudayaan di suatu daerah, yakni:
1.faktor dari dalam masyarakat
* bertambah dan berkurangnya penduduk
*adanya penemuan-penemuan baru
* adanya petentangan-pertentangan pendapat didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
* berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia atau masyarakat
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan dari masyarakat lain
Dengan adanya factor-faktor tersebut, maka perubahan-perubahan yang ada di masyarakat dapat di antisipasi dengan baik. Factor-faktor tersebut pula lah yang menjadikan kebudayaan Indonesia berbeda dengan kebudayaan di Negara-Negara lain. Dengan adanya budaya, hendaknya pola pikir manusia dalam bertindak dapat semakin maju dan berkembang, namun dapat juga menyaring hal-hal negative yang masuk sehingga tidak menjatuhkan nama baik Negara. Hal ini lah yang paling utama di jadikan sebagai tujuan mengapa ilmu budaya dasar wajib di pelajari dan di terapkan, terutama bagi generasi-generasi muda agar tidak salah dalam menyaring budaya budaya yang masuk di suatu negara.
Latar belakang ilmu budaya dasar
Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Unsur-unsur kebudayaan :
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian
6. Peralatan dan teknologi
Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berhubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
Kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban
Sifat kebudayaan
1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
Aspek-aspek kebudayaan
1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan:
1. Kontak dengan negara lain
2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. Penduduk yang heterogen
5. Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan, diantaranya:
1.faktor dari dalam masyarakat
• Bertambah dan berkurangnya penduduk
• Penemuan-penemuan baru
• Petentangan-pertentangan didalam masyarakat
• Terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
• Berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
• Peperangan dengan negara lain
• Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Masalah-masalah yang Menyangkut Ilmu Budaya Dasar
Secara umum masalah yang menyangkut Ilmu Budaya Dasar sangatlah luas. Hanya seorang pakar Sosial sajalah yang mampu menjabarkan dan menjelaskan dengan sangat rinci tentang masalah-masalah tersebut. Tetapi disini penulis ingin mengemukakan pendapat atau opini sepihak penulis sendiri yang diambil dari pengamatan secara singkat tentang apa yang menjadi masalah utamanya.
Masalah yang pertama, yaitu kepada anak-anak muda yang menjadi harapan bangsa ini. Mengapa anak muda? Karena penulis sendiri masih muda..hehe.. Masalah pemuda-pemudi yang berkaitan dengan Ilmu Budaya Dasar adalah diantaranya:
1. Sedikitnya pengetahuan maupun ketertarikan terhadap kebudayaan daerah (minimal daerah kelahirannya sendiri).
2. Tidak mau menanggapi kebudayaan daerah.
3. Lebih mengagung-agungkan kebudayaan luar.
4. Dan yang terakhir, kebanyakan pemuda-pemudi di Kota-kota besar Indonesia selalu mengedepankan Kemajuan Teknologi diatas segalanya (Bukannya tidak baik, hanya lebih baik jika lebih mengenal kebudayaan mereka masing-masing).
Masalah yang kedua mungkin terhadap masyarakat Kota-kota besar di Indonesia. Yang dimana masyarakatnya sangat individualistis, dimana itu merupakan kebalikan dari kebudayaan nenek moyang kita yang sangat ramah terhadap sesama bahkan kepada para bangsa asing (penjajah).
Mungkin karena kesibukan kerja di kota yang tiada hentinya menyebabkan orang-orang tidak lagi memperhatikan orang-orang disekitarnya. Hanya memperhatikan tujuannya masing-masing dan hanya memandang orang-orang yang dibutuhkannya saja. Tetapi jika terhadap orang asing sama sekali tidak akan dilirik.
Mengenal Ilmu Budaya Dasar
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris”the Humanities”, yang
berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari the humanities diaharapkan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai
manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi
humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya
mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).
Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
• Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala
keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya,
yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan
kedaerahan.
• Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan
dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental
manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai
budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
• Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga
manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini
merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi
positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia
kini menjadi resah dan gelisah.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar antara lain :
• Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih
dikenal luarnya saja
• Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
• Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
• Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan
manusia serta mau tahu perilaku manusia
• Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih
peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan
ketentuan yang diciptakannya
• Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu
menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya
bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
• Tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan
Ilmu Budaya Dasar memiliki ruang lingkup antara lain :
• Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
• Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Arti Ilmu
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya Syarat-syarat ilmu
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang
mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu
dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh
paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran
objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang
penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini
adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran.
Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara
umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk
pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu
objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat
merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang
bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ.
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmuilmu
sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya
berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia.
Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus
tersedia konteks dan tertentu pula.
Arti Budaya
Bangsa Indonesia sebagai negara yang beraneka ragam budaya dan sukunya
(BHINEKA TUNGGAL IKA),seharusnya memiliki banyak keanekaragaman seni dan
budaya tapi kini sudah banyak sekali jenis-jenis kebudayaan di miliki bangsa terlupakan
dari ingatan generasi bangsa Indonesia, tidak banyak orang yang perduli dengan
keberadaan budaya, apakah akan berkembang atau menciut, dan pemberian apresiasi
kepada pecinta seni dan budaya pun tidak banyak, seolah-olah keinginan untuk
mengembangkan budaya tidak ada dalam benak sang penerus bangsa.Para pengolah
seni bukan tidak mau mewariskan budaya-budaya yang memang turun temurun dari
leluhur pewaris budaya, tetapi keinginan dari sang penerus yang memang sudah
enggan karena beranggapan bahwa seni nenekmoyangnya yang ada di Indonesia,
sudah tidak level lagi dengan pergaulan yang hampir kebablasan akibat pengaruh
perubahan zaman.Jika kita menengok kemasa yang lalu dimana kebudayaan indonesia
yang sangat dibanggakan dan di cintai, serta apresiasi mereka ( Reog ponorogo yang di
klaim Malayasia), seiring dan berdampingan demi terlaksanannya pementasan budaya
di Malaysia, sangat membanggakan sekali dan sangat jauh berbeda sekali dengan
kebaradaannya sekarang di Indonesia yang semakin terpojok dan tertinggal.Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahsa sangsakerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan
juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.Menurut Sir Edward Burnett Tylor (1832-1917),
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuankemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan menurut Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.Dari berbagai
definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem
pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi,
seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan sosial dan bermasyarakat.
Teknik atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah
pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang
menolongmanusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi
mulai sebelum sains dan teknik.
Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip
dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang
sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status
pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk
memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa
diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat
pengetahuan teknik kita meningkat.
Mesin adalah disiplin, seni dan profesi memperoleh dan menerapkan teknis, ilmiah, dan
pengetahuan matematika untuk merancang dan mengimplementasikan materi, struktur,
mesin, peralatan, sistem, dan prosesyang aman mewujudkan tujuan yang diinginkan
atau penemuan.
The American Engineers ‘Council for Professional Development (ECPD), pendahulu
dari ABET telah didefinisikan rekayasa sebagai berikut:
ia kreatif penerapan prinsip-prinsip ilmiah untuk merancang atau mengembangkan
struktur, mesin, alat, atau proses manufaktur, atau memanfaatkan mereka bekerja
sendiri-sendiri atau dalam kombinasi; atau untuk membangun atau mengoperasikan
sama dengan penuh kesadaran desain mereka, atau untuk meramalkan mereka
perilaku di bawah kondisi operasi tertentu; semua hal yang dimaksudkan sebagai fungsi,
ekonomi operasi dan keselamatan untuk kehidupan dan harta benda.
Salah satu praktik rekayasa yang disebut insinyur, dan mereka yang berlisensi untuk
melakukannya mungkin sebutan yang lebih formal sepertiProfessional
Engineer, Chartered Engineer, Incorporated Engineer, atauEngineer Eropa.
Disiplin yang luas meliputi berbagai teknik lebih khusussubdisiplin, masing-masing
dengan penekanan yang lebih spesifik pada aplikasi bidang tertentu dan daerah tertentu
teknologi.
Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/mengenal-ilmu-budaya-dasar-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar