Harapan-harapan di masa depan
ika saya ditanya harapan saya? sebenarnya banyak sekali, tapi saya ambil contoh untuk harapan saya dimasa yang akan datang. Harapan saya dimasa datang adalah menjadi seorang pengusaha muda, menjadi seorang yang bermanfaat dimasa yang akan datang, menjadi imam yang berhasil dalam membina keluarga nanti, dan menjadi pribadi seseorang yang baik bagi semua orang,serta menjadi orang yang selalu dikenang ketika saya sudah tiada.
Dan untuk keluarga saya, saya akan berusaha apapun untuk membahagiakan keluarga saya terutama untuk kedua orang tua saya. dimana bisa di bilang sebagai bales budi kepada orang tua,waktu saya kecil hingga dewasa sampai sekarang mereka selalu mendukung,menjaga,dan memberikan yang terbaik untuk saya.
Jumat, 25 November 2011
Tugas 8 (IBD)
definisi harapan.
Harapan adalah impian Anda. Sedangkan harapan yang dibuat oleh pikiran Anda adalah rencana Anda. Dengannya, Anda tidak mungkin melihat jalan-jalan menuju ke tempat-tempat yang baik, bila hati Anda kosong dari harapan.
Harapan yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati yang mudah menerima yang kecil dan yang sederhana – sebagai syarat bagi pencapaian yang besar dan yang sulit.
Harapan yang tinggi adalah pembentuk kesungguhan hati untuk menggunakan semua kekuatan dari keberadaan Anda – untuk mencapai yang tertinggi dari yang mungkin Anda capai.
Referensi:http://ekowerdiyanto.blogspot.com/2007/09/definisi-harapan.
Harapan adalah impian Anda. Sedangkan harapan yang dibuat oleh pikiran Anda adalah rencana Anda. Dengannya, Anda tidak mungkin melihat jalan-jalan menuju ke tempat-tempat yang baik, bila hati Anda kosong dari harapan.
Harapan yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati yang mudah menerima yang kecil dan yang sederhana – sebagai syarat bagi pencapaian yang besar dan yang sulit.
Harapan yang tinggi adalah pembentuk kesungguhan hati untuk menggunakan semua kekuatan dari keberadaan Anda – untuk mencapai yang tertinggi dari yang mungkin Anda capai.
Referensi:http://ekowerdiyanto.blogspot.com/2007/09/definisi-harapan.
tulisan 7 - kegelisahan
Kehidupan manusia sekarang ini semakin maju, didukung dengan teknologi yang semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas dan kehidupannya sehari-hari. Gerak manusia semakin cepat, setiap aktivitas yang dikerjakan dikontrol oleh agenda yang senantiasa dibawa serta, mereka merasa selalu diburu waktu seakan waktu 24 jam sehari tidaklah cukup. Kehidupan seakan berjalan seperti rutinitas yang senantiasa harus dilakukan untuk mencapai ‘tujuan hidup’, tanpa menyampingkan hal lain, seperti kesehatan dan kebutuhan spiritual, hanya terfokus pada pekerjaan dengan dipenuhi oleh pikiran kesenangan yang akan didapat di masa yang akan datang.
Di balik itu semua, secara jujur, maukah Anda mengakui bahwa Anda merasa gelisah? Apakah kadang Anda merasa takut dan susah hati menjalani hidup yang itu-itu saja? Kalau jawabannya ‘ya’, jangan khawatir, karena itu adalah hal yang wajar dialami oleh manusia bahkan mungkin sampai saat kematian menghampirinya.
Kegelisahan dan kesedihan merupakan suatu kejahatan kembar yang datang beriringan dan bergandengan. Mereka hidup bersama-sama di dunia ini. Jika Anda gelisah, maka Anda akan merasa susah dan sedih, begitu pun sebaliknya. Kadangkala kita berupaya untuk menghindari mereka, lari dari kenyataan, tetapi tetap saja mereka akan senantiasa hadir dalam diri kita. Kejahatan kembar ini bukan untuk dihindari, tetapi bukan berarti kita membiarkan mereka untuk mengalahkan kita. Kita harus mengatasi mereka dengan usaha kita sendiri, dengan kemantapan hati dan kesabaran, dengan pengertian benar dan kebijaksanaan.
Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih.
Sang Buddha bersabda, “Di mana pun rasa ketakutan muncul, ia hanya akan muncul pada orang yang bodoh, tidak pada orang yang bijaksana.” Ketakutan tidaklah lebih dari keadaan pikiran yang dapat menjadi subyek untuk mengendalikan dan memimpin, penyalahgunaan pikiranlah yang menghasilkan ketakutan, penggunaan yang benar akan mewujudkan harapan dan cita-cita dan dalam hal ini pikiran sepenuhnya tergantung pada diri kira sendiri.
Ada pepatah yang berbunyi, “Alam telah menganugerahi manusia untuk dapat mengendalikan seluruh isinya, kecuali satu hal, yaitu pikiran.” Kenyataan ini diperkuat dengan kenyataan tambahan bahwa segala sesuatu yang diciptakan manusia dimulai dalam bentuk pikiran, hal ini menuntun kita untuk menyadari bahwa ketakutan dapat diatasi. Rasa ketakutan, kegelisahan, dan kecemasan yang tidak berlebihan merupakan naluri alamiah untuk menjaga diri, tetapi jika berlebihan akan menjadi musuh bagi manusia itu sendiri.
Seorang ahli anatomi terkemuka dari Inggris suatu ketika ditanya oleh muridnya tentang obat terbaik untuk mengatasi ketakutan, dan jawabnya adalah, “Cobalah untuk mengerjakan sesuatu untuk orang lain.” Murid tersebut merasa heran atas jawaban yang diberikan, kemudian sang guru meneruskan, “Anda tidak dapat memiliki dua pikiran yang berlawanan pada waktu yang sama, salah satu pikiran akan mengusir pikiran yang lain. Jika suatu saat pikiran sedang terpusat untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan apa pun, maka rasa ketakutan tidak akan muncul di dalam pikiran pada waktu yang sama.”
Hal-hal berikut bisa kita sadari dan mungkin dilakukan untuk melatih pikiran kita agar kita tidak memberikan kesempatan kepada kejahatan kembar untuk menumpangi pikiran kita:
- Jangan bertentangan dengan hukum alam.
Hiduplah sesuai dengan hukum alam, mengikuti jalan kehidupan yang benar dan melakukan jasa-jasa dan kebaikan. Mungkin Anda adalah manusia modern yang sangat sibuk, tetapi sisihkanlah waktu Anda walaupun sedikit untuk membaca buku-buku yang bernilai. Kebiasaan ini akan memungkinkan Anda untuk melupakan kecemasan dan mengembangkan batin. Jangan lupa bahwa Anda juga merupakan makhluk beragama, sisihkan waktu untuk menunaikan kewajiban agama, seperti membaca parita suci.
- Kenalilah lingkunganmu.
Kita tidak dapat menyelami kehidupan orang lain yang sesungguhnya, seperti mengerti kehidupan orang lain yang tingkat sosial ekonominya berbeda dengan kita. Jika kita sehat, kita tidak dapat mengetahui bagaimana rasanya sakit atau cacat. Kurangnya pengalaman seperti itu membuat rasa toleransi kita kurang karena toleransi lahir hanya dari pengertian, sedangkan pengertian tidak dapat timbul tanpa adanya pengalaman. Karena itu, mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin dari semua segi kehidupan merupakan hal yang baik dan menyadari bahwa kita tidak selalu hidup dalam keadaan mewah.
- Ketidakbahagiaan manusia.
Sang Buddha mengajarkan bahwa ketidakbahgiaan datang dari keinginan yang rendah, egois, hanya mempedulikan diri sendiri, dan jika tidak terpenuhi, maka akan menyebabkan kesusahan dan kegelisahan. Cara untuk menghindari kegelisahan itu adalah dengan menyingkirkan semua keinginan rendah yang menyebabkannya. Sesungguhnya kita bukan menikmati kesenangan tetapi dikuasai oleh kesenangan itu.
- Waktu akan menyelesaikan masalah.
Apa pun kesulitan kita, bagaimanapun beratnya, semuanya dapat diselesaikan oleh berlangsungnya waktu. Sadarilah bahwa kesulitan itu ada akhirnya, jangan menyita waktu kita hanya untuk memikirkan masalah yang berlarut-larut, lebih baik memikirkan hal lain yang lebih bermanfaat.
referensi:http://bacaebookgratis.wordpress.com/2011/06/03/10-manusia-dan-kegelisahan-tulisan/
Di balik itu semua, secara jujur, maukah Anda mengakui bahwa Anda merasa gelisah? Apakah kadang Anda merasa takut dan susah hati menjalani hidup yang itu-itu saja? Kalau jawabannya ‘ya’, jangan khawatir, karena itu adalah hal yang wajar dialami oleh manusia bahkan mungkin sampai saat kematian menghampirinya.
Kegelisahan dan kesedihan merupakan suatu kejahatan kembar yang datang beriringan dan bergandengan. Mereka hidup bersama-sama di dunia ini. Jika Anda gelisah, maka Anda akan merasa susah dan sedih, begitu pun sebaliknya. Kadangkala kita berupaya untuk menghindari mereka, lari dari kenyataan, tetapi tetap saja mereka akan senantiasa hadir dalam diri kita. Kejahatan kembar ini bukan untuk dihindari, tetapi bukan berarti kita membiarkan mereka untuk mengalahkan kita. Kita harus mengatasi mereka dengan usaha kita sendiri, dengan kemantapan hati dan kesabaran, dengan pengertian benar dan kebijaksanaan.
Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih.
Sang Buddha bersabda, “Di mana pun rasa ketakutan muncul, ia hanya akan muncul pada orang yang bodoh, tidak pada orang yang bijaksana.” Ketakutan tidaklah lebih dari keadaan pikiran yang dapat menjadi subyek untuk mengendalikan dan memimpin, penyalahgunaan pikiranlah yang menghasilkan ketakutan, penggunaan yang benar akan mewujudkan harapan dan cita-cita dan dalam hal ini pikiran sepenuhnya tergantung pada diri kira sendiri.
Ada pepatah yang berbunyi, “Alam telah menganugerahi manusia untuk dapat mengendalikan seluruh isinya, kecuali satu hal, yaitu pikiran.” Kenyataan ini diperkuat dengan kenyataan tambahan bahwa segala sesuatu yang diciptakan manusia dimulai dalam bentuk pikiran, hal ini menuntun kita untuk menyadari bahwa ketakutan dapat diatasi. Rasa ketakutan, kegelisahan, dan kecemasan yang tidak berlebihan merupakan naluri alamiah untuk menjaga diri, tetapi jika berlebihan akan menjadi musuh bagi manusia itu sendiri.
Seorang ahli anatomi terkemuka dari Inggris suatu ketika ditanya oleh muridnya tentang obat terbaik untuk mengatasi ketakutan, dan jawabnya adalah, “Cobalah untuk mengerjakan sesuatu untuk orang lain.” Murid tersebut merasa heran atas jawaban yang diberikan, kemudian sang guru meneruskan, “Anda tidak dapat memiliki dua pikiran yang berlawanan pada waktu yang sama, salah satu pikiran akan mengusir pikiran yang lain. Jika suatu saat pikiran sedang terpusat untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan apa pun, maka rasa ketakutan tidak akan muncul di dalam pikiran pada waktu yang sama.”
Hal-hal berikut bisa kita sadari dan mungkin dilakukan untuk melatih pikiran kita agar kita tidak memberikan kesempatan kepada kejahatan kembar untuk menumpangi pikiran kita:
- Jangan bertentangan dengan hukum alam.
Hiduplah sesuai dengan hukum alam, mengikuti jalan kehidupan yang benar dan melakukan jasa-jasa dan kebaikan. Mungkin Anda adalah manusia modern yang sangat sibuk, tetapi sisihkanlah waktu Anda walaupun sedikit untuk membaca buku-buku yang bernilai. Kebiasaan ini akan memungkinkan Anda untuk melupakan kecemasan dan mengembangkan batin. Jangan lupa bahwa Anda juga merupakan makhluk beragama, sisihkan waktu untuk menunaikan kewajiban agama, seperti membaca parita suci.
- Kenalilah lingkunganmu.
Kita tidak dapat menyelami kehidupan orang lain yang sesungguhnya, seperti mengerti kehidupan orang lain yang tingkat sosial ekonominya berbeda dengan kita. Jika kita sehat, kita tidak dapat mengetahui bagaimana rasanya sakit atau cacat. Kurangnya pengalaman seperti itu membuat rasa toleransi kita kurang karena toleransi lahir hanya dari pengertian, sedangkan pengertian tidak dapat timbul tanpa adanya pengalaman. Karena itu, mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin dari semua segi kehidupan merupakan hal yang baik dan menyadari bahwa kita tidak selalu hidup dalam keadaan mewah.
- Ketidakbahagiaan manusia.
Sang Buddha mengajarkan bahwa ketidakbahgiaan datang dari keinginan yang rendah, egois, hanya mempedulikan diri sendiri, dan jika tidak terpenuhi, maka akan menyebabkan kesusahan dan kegelisahan. Cara untuk menghindari kegelisahan itu adalah dengan menyingkirkan semua keinginan rendah yang menyebabkannya. Sesungguhnya kita bukan menikmati kesenangan tetapi dikuasai oleh kesenangan itu.
- Waktu akan menyelesaikan masalah.
Apa pun kesulitan kita, bagaimanapun beratnya, semuanya dapat diselesaikan oleh berlangsungnya waktu. Sadarilah bahwa kesulitan itu ada akhirnya, jangan menyita waktu kita hanya untuk memikirkan masalah yang berlarut-larut, lebih baik memikirkan hal lain yang lebih bermanfaat.
referensi:http://bacaebookgratis.wordpress.com/2011/06/03/10-manusia-dan-kegelisahan-tulisan/
Tugas 7 (IBD)
Membicarakan kegelisahan dan cara mengatasi galau.
“Galau” sepertinya kata-kata ini sering terdengar oleh Anda yang sering update status di twitter, kata-kata ini juga sering dipakai oleh para pengguna twitter ketika dia sedang dilanda fenomena “galau” bahkan sering dijadikan dalam bentuk hashtag. Buat anda yang tidak mempunyai twitter dan tidak mengetahui “galau” itu apa, akan saya jelaskan sedikit. Galau itu adalah rasa dimana perasaan seseorang sedang gundah atau gelisah. Nah, berikut saya berikan beberapa tips cara mengatasi rasa galau tersebut.
Pertama, perasaan galau ini sering muncul bagi anda-anda para jomblo, karena galau ini mudah menyerang yang sedang kesepian apalagi tidak punya kekasih..hhhe. Nah agar rasa galau itu hilang caranya adalah setiap malam minggu ketika teman anda yang sudah berpasangan sedang “berpacaran”, pastikan anda selalu ikut dalam kegiatan itu Jadilah orang ketiga dalam setiap kegiatan pacaran mereka. Jadi perhatian Anda akan teralihkan dari rasa “galau” ke perbuatan mengganggu orang pacaran..
Kedua, agar anda tidak merasakan galau yang berkepanjangan sendirian, ajaklah beberapa teman Anda ke rumah, ajaklah mereka agar merasakan ke-galau-an yang sedang anda alami jika perlu sambil menonton film telenovela yang menguras air mata. Dengan demikian, anda tidak sendirian lagi mersakan rasa galau tersebut karena sekarang anda mempunyai teman untuk merasakan rasa galau anda.
Ketiga, jika rasa galau ini belum hilang juga. Dengarlah musik aliran metal, kencangkan suara volumenya dan bernyanyilah sekencang-kencangnya sampai rasanya pitas suara anda mau putus, agar lebih tersa lagi pakailah peralatan dapur seperti panik dan penggorengan sebagai pengganti alat musik. Buatlah diri anda nyaman dan tidak merasa galau lagi. Teriaklah sekencang-kencangnya sampai tetangga sebelah merasa terganggu dan melempari rumah anda dengan batu. Halalkan segala cara untuk menghilangkan rasa tersebut..semangat!
referensi:http://jadiberita.com/2011/09/08/cara-ampuh-mengatasi-galau/
“Galau” sepertinya kata-kata ini sering terdengar oleh Anda yang sering update status di twitter, kata-kata ini juga sering dipakai oleh para pengguna twitter ketika dia sedang dilanda fenomena “galau” bahkan sering dijadikan dalam bentuk hashtag. Buat anda yang tidak mempunyai twitter dan tidak mengetahui “galau” itu apa, akan saya jelaskan sedikit. Galau itu adalah rasa dimana perasaan seseorang sedang gundah atau gelisah. Nah, berikut saya berikan beberapa tips cara mengatasi rasa galau tersebut.
Pertama, perasaan galau ini sering muncul bagi anda-anda para jomblo, karena galau ini mudah menyerang yang sedang kesepian apalagi tidak punya kekasih..hhhe. Nah agar rasa galau itu hilang caranya adalah setiap malam minggu ketika teman anda yang sudah berpasangan sedang “berpacaran”, pastikan anda selalu ikut dalam kegiatan itu Jadilah orang ketiga dalam setiap kegiatan pacaran mereka. Jadi perhatian Anda akan teralihkan dari rasa “galau” ke perbuatan mengganggu orang pacaran..
Kedua, agar anda tidak merasakan galau yang berkepanjangan sendirian, ajaklah beberapa teman Anda ke rumah, ajaklah mereka agar merasakan ke-galau-an yang sedang anda alami jika perlu sambil menonton film telenovela yang menguras air mata. Dengan demikian, anda tidak sendirian lagi mersakan rasa galau tersebut karena sekarang anda mempunyai teman untuk merasakan rasa galau anda.
Ketiga, jika rasa galau ini belum hilang juga. Dengarlah musik aliran metal, kencangkan suara volumenya dan bernyanyilah sekencang-kencangnya sampai rasanya pitas suara anda mau putus, agar lebih tersa lagi pakailah peralatan dapur seperti panik dan penggorengan sebagai pengganti alat musik. Buatlah diri anda nyaman dan tidak merasa galau lagi. Teriaklah sekencang-kencangnya sampai tetangga sebelah merasa terganggu dan melempari rumah anda dengan batu. Halalkan segala cara untuk menghilangkan rasa tersebut..semangat!
referensi:http://jadiberita.com/2011/09/08/cara-ampuh-mengatasi-galau/
tulisan 6
Cita-cita
Dari berkembangnya saya dari waktu ke waktu, selalu diikuti dengan berkembangnya cita-cita saya, dulu ketika saya masih TK saya ingin menjadi seorang polisi, dan itu sepertinya didukung sekali oleh ibu saya, yang selalu mendukung anaknya.tapi sepertinya cita-cita saya tidak sejalan dengan kemamuan dari ayah saya. ayah saya meminta saya untuk menjadi seorang pengusaha atau disebut sebagai ” Bisnis Man “, tapi pada saat itu saya menolaknya, karna seorang bisnis man tidak terlalu familiar dimata saya kala itu.
Dan makin bertambah dewasanya saya, cita-cita kecil saya itu pun mulai pudar,cita-cita saya berubah drastis 360 derajat, saya ingin menjadi seorang photograper dan MC. tapi maklum namanya juga masih anak abg selalu jika saya melihat ada tokoh yang berhasil dibidang yang saya belum ketahui pasti saya ingin menjadi sepertinya juga:D
Semakin dewasa, cita-cita sudah mulai saya kokohkan dari dalam hati saya, saya sudah tetapkan saya ingin menjadi seorang pengusaha, hal itu tidak dipungkiri karna saya sudah belajar banyak waktu saya lulus SMA langsung bekerja di suatu tempat perusahaan otomotif. kemauan itu ditambah lagi dengan penghasilan sebagai pengusaha itu bisa berkali-kali lipat besarnya dari pada menjadi orang kantoran yang hanya mengandalkan gaji dan bonus.
Dari berkembangnya saya dari waktu ke waktu, selalu diikuti dengan berkembangnya cita-cita saya, dulu ketika saya masih TK saya ingin menjadi seorang polisi, dan itu sepertinya didukung sekali oleh ibu saya, yang selalu mendukung anaknya.tapi sepertinya cita-cita saya tidak sejalan dengan kemamuan dari ayah saya. ayah saya meminta saya untuk menjadi seorang pengusaha atau disebut sebagai ” Bisnis Man “, tapi pada saat itu saya menolaknya, karna seorang bisnis man tidak terlalu familiar dimata saya kala itu.
Dan makin bertambah dewasanya saya, cita-cita kecil saya itu pun mulai pudar,cita-cita saya berubah drastis 360 derajat, saya ingin menjadi seorang photograper dan MC. tapi maklum namanya juga masih anak abg selalu jika saya melihat ada tokoh yang berhasil dibidang yang saya belum ketahui pasti saya ingin menjadi sepertinya juga:D
Semakin dewasa, cita-cita sudah mulai saya kokohkan dari dalam hati saya, saya sudah tetapkan saya ingin menjadi seorang pengusaha, hal itu tidak dipungkiri karna saya sudah belajar banyak waktu saya lulus SMA langsung bekerja di suatu tempat perusahaan otomotif. kemauan itu ditambah lagi dengan penghasilan sebagai pengusaha itu bisa berkali-kali lipat besarnya dari pada menjadi orang kantoran yang hanya mengandalkan gaji dan bonus.
Tugas 6 (IBD)
Perbedaan antara pandangan hidup dengan cita-cita.
Pandangan hidup adalah sesuatu yang bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk, yang disebut pandangan hidup.
Pandagan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
a. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya
b. Pandangan hidup yang bempa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
c. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Cita-cita adalah merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehinga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru dalam taraf angan-angan.
http://41215c4l177.wordpress.com/2010/06/11/manusia-dan-pandangan-hidup
Pandangan hidup adalah sesuatu yang bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk, yang disebut pandangan hidup.
Pandagan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
a. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya
b. Pandangan hidup yang bempa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
c. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Cita-cita adalah merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehinga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru dalam taraf angan-angan.
http://41215c4l177.wordpress.com/2010/06/11/manusia-dan-pandangan-hidup
tulisan 5 (penderitaan)
Penderitaan itu sesungguhnya mirip-mirip dengan kebahagiaan. Hanya saja, kalau kebahagiaan menyenangkan, penderitaan itu menjengkelkan. Kebahagiaan dan penderitaan yang kita rasakan itu bisa luntur. Sama-sama tidak kekal dan sama-sama menjadi beban mental. Mirip-mirip sesungguhnya, hanya yang satu menyenangkan, yang satu menjengkelkan.
Memang menjadi kewajiban kita untuk mencari sebabnya,” Apakah yang menyebabkan saya menderita?” . Kemudian kita berusaha untuk mengatasi. Dan kalau kita tidak bisa mengatasinya, atau tiba-tiba timbul perasaan yang tidak senang, biarkanlah saja. Kita gunakan kesadaran kita, kita gunakan perhatian kita untuk menyadari bahwa sekarang ini saya sedang tidak senang , sedang menderita, sedang jengkel, sedang marah, suasana batin kita sedang tidak baik. Kita sadari saja. Biarkan saja. Karena secara alami, secara natural, dengan tidak perlu ditangkal, tidak perlu disingkirkan, perasaan tidak bahagia, perasaan yang tidak senang itu, yang menjengkelkan itu, rasa bosan itu nanti akan turun dengan sendirinya, tenggelam sendiri. Perasaan bosan itu nanti juga akan bosan sendiri dan kemudian lenyap.
Kesulitan itu kalau dihadapi, disadari, akan menjadi biasa. Karena semua itu adalah perubahan. Perubahan yang menyenangkan menjadi yang tidak menyenangkan, kita namakan penderitaan. Padalah kalau kita melihat, sebenarnya hal itu adalah proses perubahan semata.
Memang menjadi kewajiban kita untuk mencari sebabnya,” Apakah yang menyebabkan saya menderita?” . Kemudian kita berusaha untuk mengatasi. Dan kalau kita tidak bisa mengatasinya, atau tiba-tiba timbul perasaan yang tidak senang, biarkanlah saja. Kita gunakan kesadaran kita, kita gunakan perhatian kita untuk menyadari bahwa sekarang ini saya sedang tidak senang , sedang menderita, sedang jengkel, sedang marah, suasana batin kita sedang tidak baik. Kita sadari saja. Biarkan saja. Karena secara alami, secara natural, dengan tidak perlu ditangkal, tidak perlu disingkirkan, perasaan tidak bahagia, perasaan yang tidak senang itu, yang menjengkelkan itu, rasa bosan itu nanti akan turun dengan sendirinya, tenggelam sendiri. Perasaan bosan itu nanti juga akan bosan sendiri dan kemudian lenyap.
Kesulitan itu kalau dihadapi, disadari, akan menjadi biasa. Karena semua itu adalah perubahan. Perubahan yang menyenangkan menjadi yang tidak menyenangkan, kita namakan penderitaan. Padalah kalau kita melihat, sebenarnya hal itu adalah proses perubahan semata.
Tugas 5 (IBD)
1. Jelaskan Definisi Penderitaan?
Jawab:
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Referensi:http://ellaneidlich.blogspot.com/2011/05/penderitaan.html
Jawab:
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Referensi:http://ellaneidlich.blogspot.com/2011/05/penderitaan.html
Tulisan 4 keindahan
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, ta13nan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian:
1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
. Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
· keindahan seni
· keindahan alam
· keindahan moral
· keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dellgan se:gala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, me~punyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat.
b. Nilai estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
‘”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian:
1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
. Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
· keindahan seni
· keindahan alam
· keindahan moral
· keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dellgan se:gala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, me~punyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat.
b. Nilai estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
‘”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.
Sabtu, 12 November 2011
Tugas 4 (IBD)
Definisi Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah ( perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.Sehingga menimbulkan efek yang positif bagi yang melihat ataupun merasakannya.
Perbedaan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebuah benda tertentu yang indah.
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan.
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah.
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
sumber : (http://ilmusosialbudayadasar.blogspot.com/)
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah ( perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.Sehingga menimbulkan efek yang positif bagi yang melihat ataupun merasakannya.
Perbedaan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebuah benda tertentu yang indah.
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan.
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah.
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
sumber : (http://ilmusosialbudayadasar.blogspot.com/)
Tulisan 3 (it's all about love)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan karuniaNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Ilmu Budaya Dasar (IBD) dengan Sub Bahasan ”Manusia dan Cinta Kasih” ini.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di Universitas Gunadarma, disini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Tulisan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tulisan ini membahas mengenai manusia dan cinta kasih. Sebelum makalah ini dibahas semakin jauh, secara singkat saya akan mulai membahas mengenai manusia dan juga tentang cinta itu sendiri.
Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia). Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, banyak permasalahan yang penulis dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain :
a. Manusia erat hubungannya dengan cinta kasih.
b. Hal positif apa yang didapat akan cinta kasih.
c. Apa dan Bagaimana itu cinta kasih.
d. Beberapa jenis cinta kasih.
e. Pengertian cinta kasih.
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukanan diatas, terdapat tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain :
a. Memberikan pengertian kepada mahasiswa/i akan cinta kasih.
b. Melatih mahasiswa dalam upaya lebih meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas.
c. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang Manusia dan Cinta Kasih.
BAB II
PEMBAHASAN
A. CINTA KASIH
Pendefenisian dalam perspektif terminology (bahasa), cinta kasih dapat diuaraikan Cinta kasih adalah kata majemuk yang telah merupakan ungkapan tetap yang berupa paduan antara kata sifat yang terdiri dari kata “cinta” dan “kasih”. Cinta akan diartikan sebagai rasa rindu, ingin, sangat suka, sangat sayang, sangat kasih dan tertarik hatinya. Sedangkan kasih diartikan sebagai perasaan sayang, cinta, atau suka kepada.
Dari kata cinta kasih ini, lahir pula beberapa padanan kata yang hampir semakna. Sebut misalnya, “kasih sayang”, “belas kasihan”, “kemesraan” dan “pujaan”. Cinta kasih merupakan inti dari keberadaan manusia ( the core of existence ). Dalam konteks lain, cinta kasih mengandung makna yang lain, seperti “jatuh cinta”, “dilamun asmara”, “cinta orang tua kepada anak atau sebaliknya”, “cinta pada alam dan seni”, “cinta kepada negara”, “cinta sesama manusia” dan yang lebih tinggi “cinta kepada Allah Swt.”.
Semua istilah tersebut di atas tidak sama, akan tetapi merupakan variasi-variasi dari sekian banyak istilah. Istilah-istilah ini merupakan padanan yang sangat memiliki arti yang mengarah pada satu pemaknaan yang utuh. Sehingga melahirkan tingkatan-tingkatan cinta. Realitas yang tersaji sekarang dihadapan kita (kondisi internal dan eksternal masing-masing individu).
Cinta ini bisa saja lahir karena factor pemahaman atau tingkat intelegensi seseorang atau bahkan tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang. Manusia dalam hal ini insan pecinta, tidak selamanya akan berada dalam tingkatan cinta tersebut. Cinta kasih yang rendah yang hanya sekedar menganggap cinta adalah sebuah rasa yang mesti diekspresikan seketika yang tanpa control dan nilai (absurd). Pecinta seperti ini cenderung melakukan aktivitas yang menamakan cinta namun bukan sebenarnya cinta. Tidak diperlukan control dalam penjabarannya bahkan cinta yang dimaksudkan memiliki nilai tapi seyogyanya tidak ada nilai kecuali ego dan nafsu semata yang bermain di dalamnya.
Cinta menengah lahir dikarenakan adanya paradigma bahwa cinta memiliki nilai namun tidak ada control maupun norma yang mengatur aplikasi. Pecinta seperti ini cenderung apatis bahkan boleh dikatakan manusia pragmatis. Nilai dimaknai sekedar pemenuhan hasrat dan rasa. Cinta ini tak bisa lagi dibedakan dengan nafsu. Pecinta ini melahirkan prilaku pacaran, dan sejenisnya. Penilaian akan cinta hanya sekedar sebagai rasa yang mesti diwujudkan. Kalaupun ada control yang bermain, disana hanya berupa rasionalisasi (hasil pemikiran) yang mengedapankan ego (egosentris ; tak semestinya juga ego diabaikan). Norma yang dianggap sebagai control hanya norma masyarakat. Selama tidak ada yang diganggu dan dirugikan, dan tak melewati batas kemanusiaan akan tetap dijalaninya.
Penggambaran akan aktualisasi cinta seperti di atas sudah sangat jauh dari fungsi dan peran manusia sebagai abdi sekaligus khalifah di muka bumi. Cinta rendah tak ubahnya seperti binatang (tidak adanya peran akal yang bermain dalam tataran prilaku), sedangkan pecinta tipe kedua memeliki pribadi ganda (split personality). Lalu bagaimana aktualisasi cinta yang sebenarnya yang luhur dan memiliki derajat yang tinggi? Kita akan uraikan pada penjabaran selanjutnya.
Dalam perspektif peradaban Yunani, cinta dibagi dalam tiga jenis. Ketiga jenis itu adalah;
1) Cinta Egape, ialah cinta manusia kepada Tuhan yang diwujudkan dengan komunukasi ritual (vertical/horizontal).
2) Cinta Philia, ialah cinta kepada ayah-ibu (orang tua), keluarga, saudara, sahabat, dan sesama manusia.
3) Cinta Eros / Amos, ialah cinta antara pria dan wanita (suami dan istri).
Cinta kasih tidak hanya sekedar cinta belaka, akan tetapi cinta kasih itu timbul dari lubuk hati manusia yang sifatnya kekal dan tak akan pernah berubah. Dengan cinta kasih ini, manusia akan selalu berbahagia dan menderita di dalam hidupnya. Cinta sebagai keperluan fundemantal memang tidak mudah diterangkan atau didefenisikan.
Mengacu pada perspektif sekarang, yaitu dalam hubungan cinta kasih yang timbul antara dua jenis manusia yang berbeda kelamin dapat dibedakan dalam empat macam pertumbuhan cinta, yaitu :
a. Cinta kasih karena kebiasaan
Adalah cinta yang diperoleh berdasarkan tradisi masyarakat yang dibiasakan, seperti menikahkan anak-anak yang sebelumnya tidak saling kenal dan cinta tumbuh karena ikatan sudah ada.
b. Cinta kasih karena penglihatan.
Adalah cinta yang tumbuh karena penglihatan, seperti kata pepatah :
Darimana datangnya linta
Dari sawah turun ke kali
Darimana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati
Manusia sebagai makhluk social mempunyai kodrat terbaik pada suatu obyek yang dipandang indah, cantik, menarik, dan lain-lain.
c. Cinta kasih karena kepercayaan
Adalah cinta kasih yang lahir dari kepercayaan atau keyakinan. Hubungan untuk memadu cinta kasih biasanya diperlukan waktu yang cukup lama untuk saling menyelidiki karakter, dan saling memupuk cinta kasih.
d. Cinta kasih karena angan-angan
Adalah cinta yang lahir dari pengaruh angan-angan atau khayal saja, cinta yang penuh fantasi.
Menurut teori, cinta adalah sikap dasar untuk memperhatikan kepuasan dan ketentraman serta perkembangan orang yang kita cintai. Prakteknya, cinta berarti bersedia melepas kesenangan, mengabadikan waktu, bahkan mengorbankan ketentraman kita demi peningkatan kepuasan, ketentraman, dan perkembangan orang lain. Namun, menerangkan anatomi cinta sangat sulit.
Menurut Erich From , cinta merupakan tindakan aktif (bukan pasif). Berdiri di dalam cinta (bukan jatuh di dalamnya), memberi (bukan menerima). Sedang R.M. Rilke , cinta merupakan dorongan luhur bagi seseorang untuk menuju kematangan, untuk menjadi sesuatu dalam dirinya sendiri maupun orang lain. Kita akan coba sajikan beberapa unsur-unsur cinta.
1) Kasih Sayang
Kasih sayang adalah factual, bukan sentimental yang mengandung emosional yang dapat ditangisi kepergiannya maupun kedatangannya. Memiliki kasih sayang berarti memiliki simpatik, ia bebas dari rasa takut, paksaan dan kewibawaan serta tindakan akal budi pada diri sendiri. Dalam kasih sayang, sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut “tanggung jawab”, “pengorbanan”, “kejujuran”, “pengertian.
2) Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata “mesra” yang artinya simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan akrab antara setiap individu.
3) Belas Kasih
Belas kasih adalah hati yang iba dan rasa sayang atau cinta kepada sesuatu atau seseorang. Arti lain yakni mengucapkan syukur, maksudnya merupakan pemberian itu menyentuh rasa kebutuhan seseorang yang diberi. Dalam menumpahkan belas kasihan, benar-benar harus keluar dari hati yang ikhlas, tidak terkandung unsur pamrih. Maksudnya, yang berbelas kasihan dapat merasakan penderitaan orang yang dibelas kasihi. Karena kita sekarang berada pada kemanusiaan dan kesadaran hokum yang menjadi nilai universal, maka setiap permasalahan harus didekati secara professional.
Memanifestikan cinta banyak sekali ragamnya, salah satunya dengan melalui lambang. Lambang dalam hal ini merupakan sebuah bentuk media dalam mengungkapkan rasa cinta itu. Lambang dapat berupa bahasa, seperti cerita, pantun, syair, puisi, dan lain-lain. Dapat berupa gerak, seperti tari. Dapat berupa suara atau bunyi, seperti lagu dan musik. Dapat berupa warna dan rupa, seperti lukisan, hiasan, bangunan, dan lain-lain. Tapi perlu dipahami, lambang yang disebutkan di atas maupun jenis lambang yang lain bukan merupakan objek cinta (yang oerlu dicurahkan rasa cinta), akan tetapi lambang-lambang tersebut adalah jalan atau cara bahkan nerupakan media untuk mencintai.
B. HUBUNGAN ERAT MANUSIA AKAN CINTA KASIH
Secara singkat pada bahagian pendahuluan telah dijelaskan mengenai manusia dan cinta tersebut, tetapi sekarang pada bagian ini kita akan membahas mengenai manusia itu secara lebih terperinci. Ada banyak versi mengenai manusia, dan tergantung dari dan berdasarkan apa orang lain mengartikan mengenai manusia tersebut.
Dari segi psikologis pendidikan manusia itu dapat memiliki hakikat sebagai berikut:
Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Selain segi psikologis, manusia juga di pandang dari segi kerohanian. Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Ada beberapa sistem kepercayaan yang dianut manusia, antara lain animisme, dinamisme, mistiksme, lalu politeisme, dan sekarang manusia menganut monoteisme.
Juga dapat di tinjau dari segi kebudayaan dan peradaban. Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai “orang” terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, adalah perdebatan di antara organisasi agama mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam istilah kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama.
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini..
Gary Chapman didalam bukunya “ Lima bahasa cinta untuk bujang”(the five love language for single) menyatakan bahwa ada dua macam cinta: Jatuh cinta
(tahap obsesi dari cinta) dan cinta yang didasarkan atas janji (sumpah). Dengan melihat kedua jenis cinta ini, kita akan dimampukan kita untuk melihat cinta dengan lebih jelas lagi.
Jatuh Cinta merupakan “pengalaman cinta” yang alami (berdasarkan naluri kita) dan ini telah menjadi satu bagian dari pembentukan psikologi manusia. Pria dan wanita pada umumnya memiliki kemungkinan yang besar untuk mengalami jenis cinta ini. Tetapi, karena natur dari cinta ini berdasarkan naluri kita, tahapan cinta ini bisa menyebabkan kita membentuk suatu kebiasaan yang terpaku pada obsesi (dimana ini sangat tidak sehat) mereka selalu menjadi buta terhadap realita diri dan orang yang mereka cintai. Obsesi ini akan bergerak seperti virus dimana ini akan membuat orang kehilangan rasionya. Orang yang berada dalam tahapan cinta ini akan selalu percaya bahwa orang yang ia cintai itu merupakan orang yang paling sempurna.
Ciri dari orang yang sedang jatuh cinta ada tiga :
Lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
Lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
Lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.
Saya juga mengutip berbagai macam pengertian dan jenis cinta, yaitu:
Cinta berjenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis ini, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
Cinta yang memiliki jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta ini adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang.
Jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan.
Cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis ini bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir
tak menyadari apa yang dilakukan. Seperti contoh cinta Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
Cinta yang rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk mengerjakan hal yang penting, membelanya meskipun salah.
Cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak.
Cinta rindu. Rindu adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta.
Perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu.
banyak yang mengira sayang dan cinta hampir sama.karena kegunaan dan bentuk pengukapan dalam segi rasa hampir sama.berbanding terbalik atau sangat mirip.Tapi setelah babayak pendapat ternyata bebeda fungsi,gunanya dan penempatan.Biasanya rasa sayang tumbuh lebih dahulu sebelum rasa cinta muncul.Tumbuhnya rasa sayang dan cinta semua tidak diketahui kapan dan sampai kapan,menurut buku yang saya baca cinta definisanya tidak terbatas,jadi rasa cinta dan sayang itu jangan dibatasi sebab luas persepsinya.
Banyak bermunculan ide dan pendapat bahwa cinta dan sayang itu saling bertolak belakang.Rasa cinta dan sayang adalah pemberian tuhan kepada hambanya,karena adanya sayang dan cinta mungkin dunia ini akan begitu indah karena penguninya memliki rasa diantara rasa yang sangat mulia.Munculnya cinta dan sayang bukan karena tanpa sebab,semua itu mungkin sudah direncanakan olehNya.Antara sayang dan cinta siapa saja pasti sudah bisa merasakan betapa indah,nikmat tentunya banyak yang di buat bahagia atasnya.Tapi juga dampak dari rasa sayang dan cinta mungkin banyak yang bilang sakit dan trauma bahkan sangat benci karena mengenalnya.Karena adanya cinta tiap manusia tentu bisa mengerti hal-hal yang mungkin akan efek dari kedua hal ini.Untuk memiliki cinta ini butuh tahap karena pada hakikatnya semua orang pingin mendapatkan cinta suci yang tinggi nilainya.Mungkin ketika kita melhat sesuatu yang indah akan berubah takjup,ingin memeliki dan hasrat untuk segara mempunyai.
Contoh saja,ketika kita sudah memliki pacar di depan kita sedang berdiri misal cewek/cowok cakep secara tidak sengaja kita sudah mengagumi sosok nya,hal itu wajar manusia di karunia panca indra mereka bisa merasa,melihat dsb.ketertarikan akan sesuatu berevolusi menjadi ingin memiliki apa yang ada dalam hatinya yg menurut ia sangat mengasyikkan. “cinta” kedalaman hati dalam jiwa manusia buah dari ketertarikan dan rasa suka. kasih sayang adalah efek dari rasa suka dan cinta jadi tidak ada bedanya, hanya yg beda pengungkapan kasih sayang tersebut antara seorang ibu dengan anaknya, sepasang kekasih, seorang sahabat. perhatian, memeluk, mencium adalah eksperesi kasih sayang seseorang dan wajar jika terjadi dalam diri manusia, tetapi semua ada normanya untuk menjaga kesucian cinta agar tak terjangkiti oleh nafsu. so ini hanya sebuah pikiran, masih muda dan kawan2 aku juga muda. perbedaan suka, sayang, dan cinta bagus banget dirangakai dari hati yg dalam dan sebuah pengalaman dan sudah menjadi warna dalam kehidupan.
dibawah ini adalah berbagai arti mengenai cinta dan sayang:
Cinta adalah sesuatu yang suci, anugerah Tuhan dan sering tidak rasional. Cinta dipenuhi nuansa memaklumi dan memaafkan. Kesabaran, kesetiaan, pengertian, pemberian dan pengorbanan akan mendatangkan/menyuburkan cinta, sementara penyelewengan, egoisme, kikir dan kekasaran akan menghilangkan rasa cinta.
sayang adalah satu rasa yg tulus.bukan sekedar rela dan siap melepas seseorang yg kita cintai dan kita sayangi.tulus untuk mencintai dan sayang kpd org terkasih dgn melihat dia lebih bahagia dengan orang yg dia cintai itulah cinta yg murnim di hati kita dan cinta tak akan tumbuh jika Allah yg maha BERKUASA atas segalanya tdk menghendakinya.
cinta adalah perasaan yang timbul dimana adanya keinginan untuk saling mengerti dan memahami. Cinta merupakan anugerah terindah dari tuhan karena melalui cinta kita dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia,sedih,sakit,menderita dll.
sayang itu hampir mendekati cinta tp banyak orang yang salah mengartikan cinta dan sayang. cinta itu terjadi karena adanya getaran hati dalam artian terjadi secara alami dan sayang terjadi karena adanya sesuatu diri diri seseorg yg bisa membuat kt menjadi sayang dengan org itu.Kalo cinta sudah pasti sayang tapi kalo sayang belum tentu cinta.Dan ketika kita mencintai seseorang kita pasti akan memberikan yg terbaik buat org itu n berusaha mencintai org itu dgn cara yg sesempurna mungkin yg bs kita lakukan.
Sayang itu lebih abadi sifatnya. Ketika kita sayang ama seseorang maka kita takut kehilangannya. Tetapi cinta bisa berubah menjadi benci. Rasa sayang membuat kita ingin memiliki dan dimiliki. Rasa cinta membuat kita ingin menguasai.
Cinta adalah membiarkan orang yang kita sayangi bahagia.. kalo kamu memang bener2 sayang ma orang itu jangan bikin dia terganggu dengan kehadiran kamu, biarkanlah dia pergi mencari kebahagiaanya sendiri apabila dia sadar kamu yang terbaik buat dia maka dia akan kembali dengan membawa kebahagiaan sejati.Rasa Sayang itu melebihi dari rasa suka,rasa cinta. tetapi kasih melibihi rasa sayang, karena kasih melebihi semua rasa itu.kasih itu panjang sabar,murah hati, dan tulus keluar dari hati.
Cinta adalah perasaan suka-menyukai karena sesuatu dalam diri orang lain yang membuat kita tertarik hati dan berkomitmen. Cinta lebih banyak mengandalkan keadaan seseorang tersebut dalam berinteraksi dengan kita. Lain kata, cinta itu bersifat pemberian yang pamrih.
Sayang lebih mendekati kata Kasih (mengasihi).Sayang itu tulus,rela,dan selalu melindungi. Tak pernah padam,tak pernah redup dan tak pernah dapat tergantikan oleh apapun.
C. KESIMPULAN
Ada beberapa kutipan yang dapat penulis simpulkan adalah, manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia). Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Gary Chapman didalam bukunya “ Lima bahasa cinta untuk bujang”(the five love language for single) menyatakan bahwa ada dua macam cinta: Jatuh cinta (tahap obsesi dari cinta) dan cinta yang didasarkan atas janji (sumpah). Dengan melihat kedua jenis cinta ini, kita akan dimampukan kita untuk melihat cinta dengan lebih jelas lagi.
Sumber: - http://www.luziansya.com/arti-cinta-dan-sayang/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan karuniaNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Ilmu Budaya Dasar (IBD) dengan Sub Bahasan ”Manusia dan Cinta Kasih” ini.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di Universitas Gunadarma, disini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Tulisan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tulisan ini membahas mengenai manusia dan cinta kasih. Sebelum makalah ini dibahas semakin jauh, secara singkat saya akan mulai membahas mengenai manusia dan juga tentang cinta itu sendiri.
Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia). Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, banyak permasalahan yang penulis dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain :
a. Manusia erat hubungannya dengan cinta kasih.
b. Hal positif apa yang didapat akan cinta kasih.
c. Apa dan Bagaimana itu cinta kasih.
d. Beberapa jenis cinta kasih.
e. Pengertian cinta kasih.
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukanan diatas, terdapat tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain :
a. Memberikan pengertian kepada mahasiswa/i akan cinta kasih.
b. Melatih mahasiswa dalam upaya lebih meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas.
c. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang Manusia dan Cinta Kasih.
BAB II
PEMBAHASAN
A. CINTA KASIH
Pendefenisian dalam perspektif terminology (bahasa), cinta kasih dapat diuaraikan Cinta kasih adalah kata majemuk yang telah merupakan ungkapan tetap yang berupa paduan antara kata sifat yang terdiri dari kata “cinta” dan “kasih”. Cinta akan diartikan sebagai rasa rindu, ingin, sangat suka, sangat sayang, sangat kasih dan tertarik hatinya. Sedangkan kasih diartikan sebagai perasaan sayang, cinta, atau suka kepada.
Dari kata cinta kasih ini, lahir pula beberapa padanan kata yang hampir semakna. Sebut misalnya, “kasih sayang”, “belas kasihan”, “kemesraan” dan “pujaan”. Cinta kasih merupakan inti dari keberadaan manusia ( the core of existence ). Dalam konteks lain, cinta kasih mengandung makna yang lain, seperti “jatuh cinta”, “dilamun asmara”, “cinta orang tua kepada anak atau sebaliknya”, “cinta pada alam dan seni”, “cinta kepada negara”, “cinta sesama manusia” dan yang lebih tinggi “cinta kepada Allah Swt.”.
Semua istilah tersebut di atas tidak sama, akan tetapi merupakan variasi-variasi dari sekian banyak istilah. Istilah-istilah ini merupakan padanan yang sangat memiliki arti yang mengarah pada satu pemaknaan yang utuh. Sehingga melahirkan tingkatan-tingkatan cinta. Realitas yang tersaji sekarang dihadapan kita (kondisi internal dan eksternal masing-masing individu).
Cinta ini bisa saja lahir karena factor pemahaman atau tingkat intelegensi seseorang atau bahkan tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang. Manusia dalam hal ini insan pecinta, tidak selamanya akan berada dalam tingkatan cinta tersebut. Cinta kasih yang rendah yang hanya sekedar menganggap cinta adalah sebuah rasa yang mesti diekspresikan seketika yang tanpa control dan nilai (absurd). Pecinta seperti ini cenderung melakukan aktivitas yang menamakan cinta namun bukan sebenarnya cinta. Tidak diperlukan control dalam penjabarannya bahkan cinta yang dimaksudkan memiliki nilai tapi seyogyanya tidak ada nilai kecuali ego dan nafsu semata yang bermain di dalamnya.
Cinta menengah lahir dikarenakan adanya paradigma bahwa cinta memiliki nilai namun tidak ada control maupun norma yang mengatur aplikasi. Pecinta seperti ini cenderung apatis bahkan boleh dikatakan manusia pragmatis. Nilai dimaknai sekedar pemenuhan hasrat dan rasa. Cinta ini tak bisa lagi dibedakan dengan nafsu. Pecinta ini melahirkan prilaku pacaran, dan sejenisnya. Penilaian akan cinta hanya sekedar sebagai rasa yang mesti diwujudkan. Kalaupun ada control yang bermain, disana hanya berupa rasionalisasi (hasil pemikiran) yang mengedapankan ego (egosentris ; tak semestinya juga ego diabaikan). Norma yang dianggap sebagai control hanya norma masyarakat. Selama tidak ada yang diganggu dan dirugikan, dan tak melewati batas kemanusiaan akan tetap dijalaninya.
Penggambaran akan aktualisasi cinta seperti di atas sudah sangat jauh dari fungsi dan peran manusia sebagai abdi sekaligus khalifah di muka bumi. Cinta rendah tak ubahnya seperti binatang (tidak adanya peran akal yang bermain dalam tataran prilaku), sedangkan pecinta tipe kedua memeliki pribadi ganda (split personality). Lalu bagaimana aktualisasi cinta yang sebenarnya yang luhur dan memiliki derajat yang tinggi? Kita akan uraikan pada penjabaran selanjutnya.
Dalam perspektif peradaban Yunani, cinta dibagi dalam tiga jenis. Ketiga jenis itu adalah;
1) Cinta Egape, ialah cinta manusia kepada Tuhan yang diwujudkan dengan komunukasi ritual (vertical/horizontal).
2) Cinta Philia, ialah cinta kepada ayah-ibu (orang tua), keluarga, saudara, sahabat, dan sesama manusia.
3) Cinta Eros / Amos, ialah cinta antara pria dan wanita (suami dan istri).
Cinta kasih tidak hanya sekedar cinta belaka, akan tetapi cinta kasih itu timbul dari lubuk hati manusia yang sifatnya kekal dan tak akan pernah berubah. Dengan cinta kasih ini, manusia akan selalu berbahagia dan menderita di dalam hidupnya. Cinta sebagai keperluan fundemantal memang tidak mudah diterangkan atau didefenisikan.
Mengacu pada perspektif sekarang, yaitu dalam hubungan cinta kasih yang timbul antara dua jenis manusia yang berbeda kelamin dapat dibedakan dalam empat macam pertumbuhan cinta, yaitu :
a. Cinta kasih karena kebiasaan
Adalah cinta yang diperoleh berdasarkan tradisi masyarakat yang dibiasakan, seperti menikahkan anak-anak yang sebelumnya tidak saling kenal dan cinta tumbuh karena ikatan sudah ada.
b. Cinta kasih karena penglihatan.
Adalah cinta yang tumbuh karena penglihatan, seperti kata pepatah :
Darimana datangnya linta
Dari sawah turun ke kali
Darimana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati
Manusia sebagai makhluk social mempunyai kodrat terbaik pada suatu obyek yang dipandang indah, cantik, menarik, dan lain-lain.
c. Cinta kasih karena kepercayaan
Adalah cinta kasih yang lahir dari kepercayaan atau keyakinan. Hubungan untuk memadu cinta kasih biasanya diperlukan waktu yang cukup lama untuk saling menyelidiki karakter, dan saling memupuk cinta kasih.
d. Cinta kasih karena angan-angan
Adalah cinta yang lahir dari pengaruh angan-angan atau khayal saja, cinta yang penuh fantasi.
Menurut teori, cinta adalah sikap dasar untuk memperhatikan kepuasan dan ketentraman serta perkembangan orang yang kita cintai. Prakteknya, cinta berarti bersedia melepas kesenangan, mengabadikan waktu, bahkan mengorbankan ketentraman kita demi peningkatan kepuasan, ketentraman, dan perkembangan orang lain. Namun, menerangkan anatomi cinta sangat sulit.
Menurut Erich From , cinta merupakan tindakan aktif (bukan pasif). Berdiri di dalam cinta (bukan jatuh di dalamnya), memberi (bukan menerima). Sedang R.M. Rilke , cinta merupakan dorongan luhur bagi seseorang untuk menuju kematangan, untuk menjadi sesuatu dalam dirinya sendiri maupun orang lain. Kita akan coba sajikan beberapa unsur-unsur cinta.
1) Kasih Sayang
Kasih sayang adalah factual, bukan sentimental yang mengandung emosional yang dapat ditangisi kepergiannya maupun kedatangannya. Memiliki kasih sayang berarti memiliki simpatik, ia bebas dari rasa takut, paksaan dan kewibawaan serta tindakan akal budi pada diri sendiri. Dalam kasih sayang, sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut “tanggung jawab”, “pengorbanan”, “kejujuran”, “pengertian.
2) Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata “mesra” yang artinya simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan akrab antara setiap individu.
3) Belas Kasih
Belas kasih adalah hati yang iba dan rasa sayang atau cinta kepada sesuatu atau seseorang. Arti lain yakni mengucapkan syukur, maksudnya merupakan pemberian itu menyentuh rasa kebutuhan seseorang yang diberi. Dalam menumpahkan belas kasihan, benar-benar harus keluar dari hati yang ikhlas, tidak terkandung unsur pamrih. Maksudnya, yang berbelas kasihan dapat merasakan penderitaan orang yang dibelas kasihi. Karena kita sekarang berada pada kemanusiaan dan kesadaran hokum yang menjadi nilai universal, maka setiap permasalahan harus didekati secara professional.
Memanifestikan cinta banyak sekali ragamnya, salah satunya dengan melalui lambang. Lambang dalam hal ini merupakan sebuah bentuk media dalam mengungkapkan rasa cinta itu. Lambang dapat berupa bahasa, seperti cerita, pantun, syair, puisi, dan lain-lain. Dapat berupa gerak, seperti tari. Dapat berupa suara atau bunyi, seperti lagu dan musik. Dapat berupa warna dan rupa, seperti lukisan, hiasan, bangunan, dan lain-lain. Tapi perlu dipahami, lambang yang disebutkan di atas maupun jenis lambang yang lain bukan merupakan objek cinta (yang oerlu dicurahkan rasa cinta), akan tetapi lambang-lambang tersebut adalah jalan atau cara bahkan nerupakan media untuk mencintai.
B. HUBUNGAN ERAT MANUSIA AKAN CINTA KASIH
Secara singkat pada bahagian pendahuluan telah dijelaskan mengenai manusia dan cinta tersebut, tetapi sekarang pada bagian ini kita akan membahas mengenai manusia itu secara lebih terperinci. Ada banyak versi mengenai manusia, dan tergantung dari dan berdasarkan apa orang lain mengartikan mengenai manusia tersebut.
Dari segi psikologis pendidikan manusia itu dapat memiliki hakikat sebagai berikut:
Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Selain segi psikologis, manusia juga di pandang dari segi kerohanian. Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Ada beberapa sistem kepercayaan yang dianut manusia, antara lain animisme, dinamisme, mistiksme, lalu politeisme, dan sekarang manusia menganut monoteisme.
Juga dapat di tinjau dari segi kebudayaan dan peradaban. Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai “orang” terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, adalah perdebatan di antara organisasi agama mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam istilah kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama.
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini..
Gary Chapman didalam bukunya “ Lima bahasa cinta untuk bujang”(the five love language for single) menyatakan bahwa ada dua macam cinta: Jatuh cinta
(tahap obsesi dari cinta) dan cinta yang didasarkan atas janji (sumpah). Dengan melihat kedua jenis cinta ini, kita akan dimampukan kita untuk melihat cinta dengan lebih jelas lagi.
Jatuh Cinta merupakan “pengalaman cinta” yang alami (berdasarkan naluri kita) dan ini telah menjadi satu bagian dari pembentukan psikologi manusia. Pria dan wanita pada umumnya memiliki kemungkinan yang besar untuk mengalami jenis cinta ini. Tetapi, karena natur dari cinta ini berdasarkan naluri kita, tahapan cinta ini bisa menyebabkan kita membentuk suatu kebiasaan yang terpaku pada obsesi (dimana ini sangat tidak sehat) mereka selalu menjadi buta terhadap realita diri dan orang yang mereka cintai. Obsesi ini akan bergerak seperti virus dimana ini akan membuat orang kehilangan rasionya. Orang yang berada dalam tahapan cinta ini akan selalu percaya bahwa orang yang ia cintai itu merupakan orang yang paling sempurna.
Ciri dari orang yang sedang jatuh cinta ada tiga :
Lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
Lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
Lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.
Saya juga mengutip berbagai macam pengertian dan jenis cinta, yaitu:
Cinta berjenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis ini, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
Cinta yang memiliki jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta ini adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang.
Jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan.
Cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis ini bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir
tak menyadari apa yang dilakukan. Seperti contoh cinta Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
Cinta yang rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk mengerjakan hal yang penting, membelanya meskipun salah.
Cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak.
Cinta rindu. Rindu adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta.
Perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu.
banyak yang mengira sayang dan cinta hampir sama.karena kegunaan dan bentuk pengukapan dalam segi rasa hampir sama.berbanding terbalik atau sangat mirip.Tapi setelah babayak pendapat ternyata bebeda fungsi,gunanya dan penempatan.Biasanya rasa sayang tumbuh lebih dahulu sebelum rasa cinta muncul.Tumbuhnya rasa sayang dan cinta semua tidak diketahui kapan dan sampai kapan,menurut buku yang saya baca cinta definisanya tidak terbatas,jadi rasa cinta dan sayang itu jangan dibatasi sebab luas persepsinya.
Banyak bermunculan ide dan pendapat bahwa cinta dan sayang itu saling bertolak belakang.Rasa cinta dan sayang adalah pemberian tuhan kepada hambanya,karena adanya sayang dan cinta mungkin dunia ini akan begitu indah karena penguninya memliki rasa diantara rasa yang sangat mulia.Munculnya cinta dan sayang bukan karena tanpa sebab,semua itu mungkin sudah direncanakan olehNya.Antara sayang dan cinta siapa saja pasti sudah bisa merasakan betapa indah,nikmat tentunya banyak yang di buat bahagia atasnya.Tapi juga dampak dari rasa sayang dan cinta mungkin banyak yang bilang sakit dan trauma bahkan sangat benci karena mengenalnya.Karena adanya cinta tiap manusia tentu bisa mengerti hal-hal yang mungkin akan efek dari kedua hal ini.Untuk memiliki cinta ini butuh tahap karena pada hakikatnya semua orang pingin mendapatkan cinta suci yang tinggi nilainya.Mungkin ketika kita melhat sesuatu yang indah akan berubah takjup,ingin memeliki dan hasrat untuk segara mempunyai.
Contoh saja,ketika kita sudah memliki pacar di depan kita sedang berdiri misal cewek/cowok cakep secara tidak sengaja kita sudah mengagumi sosok nya,hal itu wajar manusia di karunia panca indra mereka bisa merasa,melihat dsb.ketertarikan akan sesuatu berevolusi menjadi ingin memiliki apa yang ada dalam hatinya yg menurut ia sangat mengasyikkan. “cinta” kedalaman hati dalam jiwa manusia buah dari ketertarikan dan rasa suka. kasih sayang adalah efek dari rasa suka dan cinta jadi tidak ada bedanya, hanya yg beda pengungkapan kasih sayang tersebut antara seorang ibu dengan anaknya, sepasang kekasih, seorang sahabat. perhatian, memeluk, mencium adalah eksperesi kasih sayang seseorang dan wajar jika terjadi dalam diri manusia, tetapi semua ada normanya untuk menjaga kesucian cinta agar tak terjangkiti oleh nafsu. so ini hanya sebuah pikiran, masih muda dan kawan2 aku juga muda. perbedaan suka, sayang, dan cinta bagus banget dirangakai dari hati yg dalam dan sebuah pengalaman dan sudah menjadi warna dalam kehidupan.
dibawah ini adalah berbagai arti mengenai cinta dan sayang:
Cinta adalah sesuatu yang suci, anugerah Tuhan dan sering tidak rasional. Cinta dipenuhi nuansa memaklumi dan memaafkan. Kesabaran, kesetiaan, pengertian, pemberian dan pengorbanan akan mendatangkan/menyuburkan cinta, sementara penyelewengan, egoisme, kikir dan kekasaran akan menghilangkan rasa cinta.
sayang adalah satu rasa yg tulus.bukan sekedar rela dan siap melepas seseorang yg kita cintai dan kita sayangi.tulus untuk mencintai dan sayang kpd org terkasih dgn melihat dia lebih bahagia dengan orang yg dia cintai itulah cinta yg murnim di hati kita dan cinta tak akan tumbuh jika Allah yg maha BERKUASA atas segalanya tdk menghendakinya.
cinta adalah perasaan yang timbul dimana adanya keinginan untuk saling mengerti dan memahami. Cinta merupakan anugerah terindah dari tuhan karena melalui cinta kita dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia,sedih,sakit,menderita dll.
sayang itu hampir mendekati cinta tp banyak orang yang salah mengartikan cinta dan sayang. cinta itu terjadi karena adanya getaran hati dalam artian terjadi secara alami dan sayang terjadi karena adanya sesuatu diri diri seseorg yg bisa membuat kt menjadi sayang dengan org itu.Kalo cinta sudah pasti sayang tapi kalo sayang belum tentu cinta.Dan ketika kita mencintai seseorang kita pasti akan memberikan yg terbaik buat org itu n berusaha mencintai org itu dgn cara yg sesempurna mungkin yg bs kita lakukan.
Sayang itu lebih abadi sifatnya. Ketika kita sayang ama seseorang maka kita takut kehilangannya. Tetapi cinta bisa berubah menjadi benci. Rasa sayang membuat kita ingin memiliki dan dimiliki. Rasa cinta membuat kita ingin menguasai.
Cinta adalah membiarkan orang yang kita sayangi bahagia.. kalo kamu memang bener2 sayang ma orang itu jangan bikin dia terganggu dengan kehadiran kamu, biarkanlah dia pergi mencari kebahagiaanya sendiri apabila dia sadar kamu yang terbaik buat dia maka dia akan kembali dengan membawa kebahagiaan sejati.Rasa Sayang itu melebihi dari rasa suka,rasa cinta. tetapi kasih melibihi rasa sayang, karena kasih melebihi semua rasa itu.kasih itu panjang sabar,murah hati, dan tulus keluar dari hati.
Cinta adalah perasaan suka-menyukai karena sesuatu dalam diri orang lain yang membuat kita tertarik hati dan berkomitmen. Cinta lebih banyak mengandalkan keadaan seseorang tersebut dalam berinteraksi dengan kita. Lain kata, cinta itu bersifat pemberian yang pamrih.
Sayang lebih mendekati kata Kasih (mengasihi).Sayang itu tulus,rela,dan selalu melindungi. Tak pernah padam,tak pernah redup dan tak pernah dapat tergantikan oleh apapun.
C. KESIMPULAN
Ada beberapa kutipan yang dapat penulis simpulkan adalah, manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia). Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Gary Chapman didalam bukunya “ Lima bahasa cinta untuk bujang”(the five love language for single) menyatakan bahwa ada dua macam cinta: Jatuh cinta (tahap obsesi dari cinta) dan cinta yang didasarkan atas janji (sumpah). Dengan melihat kedua jenis cinta ini, kita akan dimampukan kita untuk melihat cinta dengan lebih jelas lagi.
Sumber: - http://www.luziansya.com/arti-cinta-dan-sayang/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta
Tulisan 2 (Menarik minat wisatawan untuk lebih mengenal budaya indonesia)
Pariwisata memperkuat budaya
Walaupun tidak sedikit pihak yang menentang perkembangan pariwisata berbasis budaya ini, namun banyak juga Sosiolog dan Antropolog yang justru melihat bahwa pariwisata (internasionalisasi) tidak merusak kebudayaan, melainkan justru memperkuat, karena terjadinya proses yang disebut involusi kebudayaan (cultural involution). Hal tersebut bisa dilihat dari kasus Bali. McKean (1978) mengatakan,
“ ... meskipun perubahan sosial ekonomi sedang terjadi di Bali, … semua itu terjadi secara bergandengan tangan dengan usaha konservasi kebudayaan tradisional … Kepariwisataan pada kenyataannya telah memperkuat proses konservasi, reformasi, dan penciptaan kembali berbagai tradisi. ”
—McKean (1978)
Philip F. McKean (1973) bahkan menulis bahwa “the traditions of Bali will prosper in direct proportion to the success of tourist industry” (dikutip dalam Wood, 1979). Ahli lain berpendapat bahwa dampak kepariwisataan di Bali bersifat aditif, dan bukan substitutif. Artinya, dampak tersebut tidak menyebabkan transformasi secara struktural, melainkan terintegrasi dengan kehidupan tradisionalmasyarakat (Lansing, 1974).
Tidak ada budaya asli
Terlepas dari pro kontra tersebut, sosiolog Selo Soemardjan mengungkapkan pendapatnya. Menurutnya, kebudayaan akan terus berkembang, karena memang dengan sengaja atau tidak, memang terus berkembang, karena adanya rangsangan, seperti adanya perkembangan industri pariwisata. Proses saling memengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan memengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah, atau dengan kata lain budaya adalah suatu hal yang dinamis, yang terus berkembang seiring perputaran waktu, baik karena dipengaruhi pariwisata ataupun dipengaruhi masyarakat pemilik kebudayaan itu sendiri.
Perkembangan
Pada waktunya nanti, diramalkan objek wisata yang diminati wisman (wisatawan mancanegara)lebih banyak terpusat pada hasil kebudayaan suatu bangsa. Oleh karena itu dalam industri pariwisata nanti, hasil kebudayaan bangsa merupakan “komoditi” utama untuk menarik wisman berkunjung ke Indonesia. Di samping itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PATA tahun 1961 di Amerika Utara, diperoleh suatu kesimpulan bahwa lebih dari 50% wisman yang mengunjungi Asia dan daerah Pasifik, motivasi perjalanan wisata mereka adalah untuk melihat dan menyaksikan adat-istiadat,the way of life, peninggalan sejarah, bangunan-bangunan kuno yang tinggi nilainya. Pendapat tersebut tidaklah salah. Menurut penelitian Citra Pariwisata Indonesia pada tahun 2003, budaya merupakan elemen pariwisata yang paling menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia. Budaya mendapatkan skor 42,33 dari wisatawan mancanegara dalam kategori 'sangat menarik' dan berada di atas elemen lainnya seperti keindahan alam dan peninggalan sejarah, dengan skor masing-masing 39,42 dan 30,86. Hal tersebut membuktikan bahwa atraksi budaya merupakan hal yang paling disukai para turis dari pariwisata di Indonesia.
Pariwisata Berbasis Budaya di Indonesia
Penerapan kegiatan pariwisata berbasis budaya di Indonesia telah ditunjukkan oleh beberapa provinsi. Selain provinsi Bali, provinsi lain yang fokus dalam pelaksanaan sektor ini adalah Daerah Istimewa Jogjakarta khususnya kota Jogjakarta.[5] Sejak tahun 2008, daerah ini telah mencanangkan diri sebagai kota pariwisata berbasis budaya. Di Jogjakarta, pengembangan pariwisata disesuaikan dengan potensi yang ada dan berpusat pada budaya Jawa yang selaras dengan sejarah dan budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Banyak rencana aksi telah dicanangkan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Mulai dari pengembangan dan peningkatan kuantitas serta kualitas fasilitas, memperbanyak event-event wisata, seni ,dan budaya, sampai ke optimalisasipemasaran program. Hasilnya pun mulai terlihat, salah satunya adalah keberadaan Taman Pintar yang tidak hanya memiliki arena permainan, tetapi juga mengajak pengunjung untuk mengenal sejarah dan budaya Jogjakarta.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_berbasis_budaya
Walaupun tidak sedikit pihak yang menentang perkembangan pariwisata berbasis budaya ini, namun banyak juga Sosiolog dan Antropolog yang justru melihat bahwa pariwisata (internasionalisasi) tidak merusak kebudayaan, melainkan justru memperkuat, karena terjadinya proses yang disebut involusi kebudayaan (cultural involution). Hal tersebut bisa dilihat dari kasus Bali. McKean (1978) mengatakan,
“ ... meskipun perubahan sosial ekonomi sedang terjadi di Bali, … semua itu terjadi secara bergandengan tangan dengan usaha konservasi kebudayaan tradisional … Kepariwisataan pada kenyataannya telah memperkuat proses konservasi, reformasi, dan penciptaan kembali berbagai tradisi. ”
—McKean (1978)
Philip F. McKean (1973) bahkan menulis bahwa “the traditions of Bali will prosper in direct proportion to the success of tourist industry” (dikutip dalam Wood, 1979). Ahli lain berpendapat bahwa dampak kepariwisataan di Bali bersifat aditif, dan bukan substitutif. Artinya, dampak tersebut tidak menyebabkan transformasi secara struktural, melainkan terintegrasi dengan kehidupan tradisionalmasyarakat (Lansing, 1974).
Tidak ada budaya asli
Terlepas dari pro kontra tersebut, sosiolog Selo Soemardjan mengungkapkan pendapatnya. Menurutnya, kebudayaan akan terus berkembang, karena memang dengan sengaja atau tidak, memang terus berkembang, karena adanya rangsangan, seperti adanya perkembangan industri pariwisata. Proses saling memengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan memengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah, atau dengan kata lain budaya adalah suatu hal yang dinamis, yang terus berkembang seiring perputaran waktu, baik karena dipengaruhi pariwisata ataupun dipengaruhi masyarakat pemilik kebudayaan itu sendiri.
Perkembangan
Pada waktunya nanti, diramalkan objek wisata yang diminati wisman (wisatawan mancanegara)lebih banyak terpusat pada hasil kebudayaan suatu bangsa. Oleh karena itu dalam industri pariwisata nanti, hasil kebudayaan bangsa merupakan “komoditi” utama untuk menarik wisman berkunjung ke Indonesia. Di samping itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PATA tahun 1961 di Amerika Utara, diperoleh suatu kesimpulan bahwa lebih dari 50% wisman yang mengunjungi Asia dan daerah Pasifik, motivasi perjalanan wisata mereka adalah untuk melihat dan menyaksikan adat-istiadat,the way of life, peninggalan sejarah, bangunan-bangunan kuno yang tinggi nilainya. Pendapat tersebut tidaklah salah. Menurut penelitian Citra Pariwisata Indonesia pada tahun 2003, budaya merupakan elemen pariwisata yang paling menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia. Budaya mendapatkan skor 42,33 dari wisatawan mancanegara dalam kategori 'sangat menarik' dan berada di atas elemen lainnya seperti keindahan alam dan peninggalan sejarah, dengan skor masing-masing 39,42 dan 30,86. Hal tersebut membuktikan bahwa atraksi budaya merupakan hal yang paling disukai para turis dari pariwisata di Indonesia.
Pariwisata Berbasis Budaya di Indonesia
Penerapan kegiatan pariwisata berbasis budaya di Indonesia telah ditunjukkan oleh beberapa provinsi. Selain provinsi Bali, provinsi lain yang fokus dalam pelaksanaan sektor ini adalah Daerah Istimewa Jogjakarta khususnya kota Jogjakarta.[5] Sejak tahun 2008, daerah ini telah mencanangkan diri sebagai kota pariwisata berbasis budaya. Di Jogjakarta, pengembangan pariwisata disesuaikan dengan potensi yang ada dan berpusat pada budaya Jawa yang selaras dengan sejarah dan budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Banyak rencana aksi telah dicanangkan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Mulai dari pengembangan dan peningkatan kuantitas serta kualitas fasilitas, memperbanyak event-event wisata, seni ,dan budaya, sampai ke optimalisasipemasaran program. Hasilnya pun mulai terlihat, salah satunya adalah keberadaan Taman Pintar yang tidak hanya memiliki arena permainan, tetapi juga mengajak pengunjung untuk mengenal sejarah dan budaya Jogjakarta.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_berbasis_budaya
Jumat, 11 November 2011
Tulisan 1 (mengenal ilmu budaya dasar)
KATA PENGANTAR
Peranan ilmu sosial budaya dasar dalam kehidupan sehari-hari sangatlah diperlukan dalam menangani berbagai masalah yang di alami manusia pada kehidupan sehari-hari.
Dan meningkatkan kemampuan manusia dalam menjalani kehidupan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi antara makhluk yang satu dengan yang lainnya agar terjalin sebuah komunikasi dan kerjasama yang baik dalam membangun sebuah kehidupan baik lisan maupun tulisan walaupun dengan budaya-budaya yang berbeda-beda seperti yang dalam Negara republik Indonesia dengan beraneka ragamnya budaya yang dimiliki.
Dalam makalah ini terdapat pengertian, tujuan dan ruang lingkup ilmu budaya dasar secara umum dan khusus. Yang saya rangkum dalam sebuah rangkaian tulisan dari berbagai sumber yang ada.
Dan akhirnya tugas ini dapat saya selesaikan. Mudah-mudahan tugas ini dapat menambah nilai-nilai saya yang kurang.mohon maaf jika ada salah-salah kata yang tidak berkenan.sekian dan saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya. Sehingga manusia bingung terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Demikian pula dalam mata kuliah ilmu social bidaya dasar. Mata kuliah ilmu social budaya dasar adalah salah satu mata kuliah yang membiicarakan tentang nilai nilai tetang kebudayaan dan berbagai masalah yang d hadapi manusia.
Dengan mata kuliah ilmu social budaya dasar kami dapat memilki pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnyadan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut.
Pengertian ilmu sosial budaya dasar
Menurut Koentjaraningrat (1980), kata “Kebudayaan” berasal dari kata sanskerta Budhayah, yaitu bentuk jamak dari dari Budhi yang berarti “Budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan “hal – hal yang bersangkutan dengan akal”. Sedangkan kata “budaya” merupakan perkembangan majemuk dari “budi daya” yang berarti “daya dari budi” sehingga dibedakan antara “budaya” yang berarti “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, dengan “kebudayaan” yang berarti hasil dari cipta, karsa dan rasa. Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu artinya sama saja.
Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan sauatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.
Pendek kata kebudayaan dalam kaitannya dengan ilmu budaya dasar adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani ; tercakup didalamnya usaha memanusiakan diri didalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar (IBD) identik dengan basic humanities. Humanities berasal dari kata latin humanus yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus (refined). Dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar ini diharapkan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
Adapun ruanglingkup Ilmu Budaya Dasar adalah:
a). Berbagai aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah-masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi keahlian. (disiplin) didalam pengertian budaya, maupun gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b). Hakikat manusia yang satu atau universal, tetapi beragam perwujudannya dalam kebudayaan setiap zaman dan tempat. Dalam menghadapi lingkungan alam, social, dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, tetapi juga ketidak seragaman, sebagaimana ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, perasaan, dan tingkah laku.
Di zaman yang serba modern ini, pastinya masih saja ada banyak orang yang belum mengerti apa itu ilmu budaya dasar dan apa gunanya mempelajari ilmu budaya dasar. Sebenarnya, apa sich yang di maksud dengan ilmu budaya dasar? Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar dari suatu kebudayaan. Biasanya ilmu budaya dasar ini penting di pelajari di tingkat perkuliahan pada jurusan-jurusan tertentu karena budaya merupakan salah satu jiwa dari nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat.
Secara umum, budaya dapat diartikan sebagai pola bertindak dan berfikir untuk memenuhi semua kebutuhan hidup, baik yang bersifat primer maupun sekunder. Selain itu, mata kuliah yang satu ini juga dibuat berdasarkan adanya permasalahan-permasalahan yang erat hubungannya dengan konteks budaya, Negara, dan masyarakat Indonesia, yakni:
• Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
• Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
• Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia. Menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Sebagai ilmu yang penting untuk dipelajari, budaya memiliki pokok-pokok tertentu yang membuat budaya memiliki ciri khas tertentu. Berikut adalah pokok-pokok terkandung sebagai ciri-ciri dari kebudayaan:
1. Kebudayaan ada di tengah-tengah manusia dengan ragam yang berbeda-beda
2. Kebudayaan di kenal di tiap-tiap generasi karena adanya suatu kegiatan pembelajaran
3. Kebudayaan berisi komponen-komponen yang mengandung nilai-nilai bologi, psikologi, dan sosiologi
4. Kebudayaan memiliki tingkatan / struktur dan terbagi dalam kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Disamping itu, budaya juga memiliki beberapa tujuan penting yang dapat dijadikan alasan mengapa ilmu budaya dasar wajib diadakan pada jurusan-jurusan tertentu dalam perkuliahan, yaitu:
1. Untuk megenal tentang diri sendiri lebih dahulu sebelum mengenal dan mempelajari tentang orang lain di sekitar kita dan budaya nya.
2. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup. Terutama untuk beradaptasi di suatu tempat yang berbeda.
3. Agar menjadi tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam, sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
4. Agar dapat memiliki penglihatan yang jelas, baik pemikiran maupun hal-hal yang bersifat mendasar, serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
Selain tujuan, kebudayaan juga memilki fungsi-fungsi tertentu sehingga kebudayaan dapat dianggap penting adanya dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut adalah beberapa fungsi dari kebudayaan, yakni:
1. Suatu pedoman bagi hubungan antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan pendapat
3. Pembimbing kehidupan manusia dalam bertindak
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Di samping itu, dalam terwujudnya suatu kebudayaan, adalah hakikat-hakikat tertentu yang menjadi landasan begaimana kebudayaan dapat terwujud. Hakikat-hakikat tersebut antara lain:
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban-kewajiban
Kebudayaan dalam perkembangannya di masyakarat memiliki beberapa sifat-sifat penting yakni, budaya bersifat etnosentris, universal (dapat diterima oleh semua orang), alkuturasi (dapat berbaur dengan kebudayaan lain), adaptif, dinamis (fleksibel), serta integrative. Budaya juga memiliki aspek-aspek tertentu, yakni aspek di bidang kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah, serta budaya nasional.
Meskipun budaya memiliki aspek dan landasan yang kuat, namun hal tersebut tidak menjamin bahwa kebudayaan tidak akan berubah sewaktu waktu. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan kebudayaan di suatu masyarakat dapat berubah:
1. Adanya kontak dengan negara lain
2. Adanya sistem pendidikan formal yang maju
3. Adanya sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. Banyaknya penduduk yang heterogen
5. Adanya ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Selain itu ada pula factor-faktor baik dari dalam masyarakat maupun dari luar masyarakat yang menghambat proses perubahan kebudayaan di suatu daerah, yakni:
1.faktor dari dalam masyarakat
* bertambah dan berkurangnya penduduk
*adanya penemuan-penemuan baru
* adanya petentangan-pertentangan pendapat didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
* berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia atau masyarakat
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan dari masyarakat lain
Dengan adanya factor-faktor tersebut, maka perubahan-perubahan yang ada di masyarakat dapat di antisipasi dengan baik. Factor-faktor tersebut pula lah yang menjadikan kebudayaan Indonesia berbeda dengan kebudayaan di Negara-Negara lain. Dengan adanya budaya, hendaknya pola pikir manusia dalam bertindak dapat semakin maju dan berkembang, namun dapat juga menyaring hal-hal negative yang masuk sehingga tidak menjatuhkan nama baik Negara. Hal ini lah yang paling utama di jadikan sebagai tujuan mengapa ilmu budaya dasar wajib di pelajari dan di terapkan, terutama bagi generasi-generasi muda agar tidak salah dalam menyaring budaya budaya yang masuk di suatu negara.
Latar belakang ilmu budaya dasar
Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Unsur-unsur kebudayaan :
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian
6. Peralatan dan teknologi
Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berhubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
Kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban
Sifat kebudayaan
1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
Aspek-aspek kebudayaan
1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan:
1. Kontak dengan negara lain
2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. Penduduk yang heterogen
5. Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan, diantaranya:
1.faktor dari dalam masyarakat
• Bertambah dan berkurangnya penduduk
• Penemuan-penemuan baru
• Petentangan-pertentangan didalam masyarakat
• Terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
• Berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
• Peperangan dengan negara lain
• Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Masalah-masalah yang Menyangkut Ilmu Budaya Dasar
Secara umum masalah yang menyangkut Ilmu Budaya Dasar sangatlah luas. Hanya seorang pakar Sosial sajalah yang mampu menjabarkan dan menjelaskan dengan sangat rinci tentang masalah-masalah tersebut. Tetapi disini penulis ingin mengemukakan pendapat atau opini sepihak penulis sendiri yang diambil dari pengamatan secara singkat tentang apa yang menjadi masalah utamanya.
Masalah yang pertama, yaitu kepada anak-anak muda yang menjadi harapan bangsa ini. Mengapa anak muda? Karena penulis sendiri masih muda..hehe.. Masalah pemuda-pemudi yang berkaitan dengan Ilmu Budaya Dasar adalah diantaranya:
1. Sedikitnya pengetahuan maupun ketertarikan terhadap kebudayaan daerah (minimal daerah kelahirannya sendiri).
2. Tidak mau menanggapi kebudayaan daerah.
3. Lebih mengagung-agungkan kebudayaan luar.
4. Dan yang terakhir, kebanyakan pemuda-pemudi di Kota-kota besar Indonesia selalu mengedepankan Kemajuan Teknologi diatas segalanya (Bukannya tidak baik, hanya lebih baik jika lebih mengenal kebudayaan mereka masing-masing).
Masalah yang kedua mungkin terhadap masyarakat Kota-kota besar di Indonesia. Yang dimana masyarakatnya sangat individualistis, dimana itu merupakan kebalikan dari kebudayaan nenek moyang kita yang sangat ramah terhadap sesama bahkan kepada para bangsa asing (penjajah).
Mungkin karena kesibukan kerja di kota yang tiada hentinya menyebabkan orang-orang tidak lagi memperhatikan orang-orang disekitarnya. Hanya memperhatikan tujuannya masing-masing dan hanya memandang orang-orang yang dibutuhkannya saja. Tetapi jika terhadap orang asing sama sekali tidak akan dilirik.
Mengenal Ilmu Budaya Dasar
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris”the Humanities”, yang
berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari the humanities diaharapkan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai
manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi
humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya
mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).
Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
• Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala
keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya,
yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan
kedaerahan.
• Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan
dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental
manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai
budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
• Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga
manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini
merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi
positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia
kini menjadi resah dan gelisah.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar antara lain :
• Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih
dikenal luarnya saja
• Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
• Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
• Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan
manusia serta mau tahu perilaku manusia
• Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih
peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan
ketentuan yang diciptakannya
• Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu
menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya
bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
• Tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan
Ilmu Budaya Dasar memiliki ruang lingkup antara lain :
• Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
• Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Arti Ilmu
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya Syarat-syarat ilmu
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang
mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu
dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh
paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran
objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang
penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini
adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran.
Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara
umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk
pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu
objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat
merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang
bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ.
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmuilmu
sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya
berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia.
Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus
tersedia konteks dan tertentu pula.
Arti Budaya
Bangsa Indonesia sebagai negara yang beraneka ragam budaya dan sukunya
(BHINEKA TUNGGAL IKA),seharusnya memiliki banyak keanekaragaman seni dan
budaya tapi kini sudah banyak sekali jenis-jenis kebudayaan di miliki bangsa terlupakan
dari ingatan generasi bangsa Indonesia, tidak banyak orang yang perduli dengan
keberadaan budaya, apakah akan berkembang atau menciut, dan pemberian apresiasi
kepada pecinta seni dan budaya pun tidak banyak, seolah-olah keinginan untuk
mengembangkan budaya tidak ada dalam benak sang penerus bangsa.Para pengolah
seni bukan tidak mau mewariskan budaya-budaya yang memang turun temurun dari
leluhur pewaris budaya, tetapi keinginan dari sang penerus yang memang sudah
enggan karena beranggapan bahwa seni nenekmoyangnya yang ada di Indonesia,
sudah tidak level lagi dengan pergaulan yang hampir kebablasan akibat pengaruh
perubahan zaman.Jika kita menengok kemasa yang lalu dimana kebudayaan indonesia
yang sangat dibanggakan dan di cintai, serta apresiasi mereka ( Reog ponorogo yang di
klaim Malayasia), seiring dan berdampingan demi terlaksanannya pementasan budaya
di Malaysia, sangat membanggakan sekali dan sangat jauh berbeda sekali dengan
kebaradaannya sekarang di Indonesia yang semakin terpojok dan tertinggal.Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahsa sangsakerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan
juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.Menurut Sir Edward Burnett Tylor (1832-1917),
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuankemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan menurut Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.Dari berbagai
definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem
pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi,
seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan sosial dan bermasyarakat.
Teknik atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah
pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang
menolongmanusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi
mulai sebelum sains dan teknik.
Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip
dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang
sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status
pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk
memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa
diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat
pengetahuan teknik kita meningkat.
Mesin adalah disiplin, seni dan profesi memperoleh dan menerapkan teknis, ilmiah, dan
pengetahuan matematika untuk merancang dan mengimplementasikan materi, struktur,
mesin, peralatan, sistem, dan prosesyang aman mewujudkan tujuan yang diinginkan
atau penemuan.
The American Engineers ‘Council for Professional Development (ECPD), pendahulu
dari ABET telah didefinisikan rekayasa sebagai berikut:
ia kreatif penerapan prinsip-prinsip ilmiah untuk merancang atau mengembangkan
struktur, mesin, alat, atau proses manufaktur, atau memanfaatkan mereka bekerja
sendiri-sendiri atau dalam kombinasi; atau untuk membangun atau mengoperasikan
sama dengan penuh kesadaran desain mereka, atau untuk meramalkan mereka
perilaku di bawah kondisi operasi tertentu; semua hal yang dimaksudkan sebagai fungsi,
ekonomi operasi dan keselamatan untuk kehidupan dan harta benda.
Salah satu praktik rekayasa yang disebut insinyur, dan mereka yang berlisensi untuk
melakukannya mungkin sebutan yang lebih formal sepertiProfessional
Engineer, Chartered Engineer, Incorporated Engineer, atauEngineer Eropa.
Disiplin yang luas meliputi berbagai teknik lebih khusussubdisiplin, masing-masing
dengan penekanan yang lebih spesifik pada aplikasi bidang tertentu dan daerah tertentu
teknologi.
Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/mengenal-ilmu-budaya-dasar-2/
Peranan ilmu sosial budaya dasar dalam kehidupan sehari-hari sangatlah diperlukan dalam menangani berbagai masalah yang di alami manusia pada kehidupan sehari-hari.
Dan meningkatkan kemampuan manusia dalam menjalani kehidupan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi antara makhluk yang satu dengan yang lainnya agar terjalin sebuah komunikasi dan kerjasama yang baik dalam membangun sebuah kehidupan baik lisan maupun tulisan walaupun dengan budaya-budaya yang berbeda-beda seperti yang dalam Negara republik Indonesia dengan beraneka ragamnya budaya yang dimiliki.
Dalam makalah ini terdapat pengertian, tujuan dan ruang lingkup ilmu budaya dasar secara umum dan khusus. Yang saya rangkum dalam sebuah rangkaian tulisan dari berbagai sumber yang ada.
Dan akhirnya tugas ini dapat saya selesaikan. Mudah-mudahan tugas ini dapat menambah nilai-nilai saya yang kurang.mohon maaf jika ada salah-salah kata yang tidak berkenan.sekian dan saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya. Sehingga manusia bingung terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Demikian pula dalam mata kuliah ilmu social bidaya dasar. Mata kuliah ilmu social budaya dasar adalah salah satu mata kuliah yang membiicarakan tentang nilai nilai tetang kebudayaan dan berbagai masalah yang d hadapi manusia.
Dengan mata kuliah ilmu social budaya dasar kami dapat memilki pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnyadan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut.
Pengertian ilmu sosial budaya dasar
Menurut Koentjaraningrat (1980), kata “Kebudayaan” berasal dari kata sanskerta Budhayah, yaitu bentuk jamak dari dari Budhi yang berarti “Budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan “hal – hal yang bersangkutan dengan akal”. Sedangkan kata “budaya” merupakan perkembangan majemuk dari “budi daya” yang berarti “daya dari budi” sehingga dibedakan antara “budaya” yang berarti “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, dengan “kebudayaan” yang berarti hasil dari cipta, karsa dan rasa. Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu artinya sama saja.
Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan sauatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.
Pendek kata kebudayaan dalam kaitannya dengan ilmu budaya dasar adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani ; tercakup didalamnya usaha memanusiakan diri didalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar (IBD) identik dengan basic humanities. Humanities berasal dari kata latin humanus yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus (refined). Dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar ini diharapkan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
Adapun ruanglingkup Ilmu Budaya Dasar adalah:
a). Berbagai aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah-masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi keahlian. (disiplin) didalam pengertian budaya, maupun gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b). Hakikat manusia yang satu atau universal, tetapi beragam perwujudannya dalam kebudayaan setiap zaman dan tempat. Dalam menghadapi lingkungan alam, social, dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, tetapi juga ketidak seragaman, sebagaimana ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, perasaan, dan tingkah laku.
Di zaman yang serba modern ini, pastinya masih saja ada banyak orang yang belum mengerti apa itu ilmu budaya dasar dan apa gunanya mempelajari ilmu budaya dasar. Sebenarnya, apa sich yang di maksud dengan ilmu budaya dasar? Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar dari suatu kebudayaan. Biasanya ilmu budaya dasar ini penting di pelajari di tingkat perkuliahan pada jurusan-jurusan tertentu karena budaya merupakan salah satu jiwa dari nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat.
Secara umum, budaya dapat diartikan sebagai pola bertindak dan berfikir untuk memenuhi semua kebutuhan hidup, baik yang bersifat primer maupun sekunder. Selain itu, mata kuliah yang satu ini juga dibuat berdasarkan adanya permasalahan-permasalahan yang erat hubungannya dengan konteks budaya, Negara, dan masyarakat Indonesia, yakni:
• Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
• Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
• Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia. Menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Sebagai ilmu yang penting untuk dipelajari, budaya memiliki pokok-pokok tertentu yang membuat budaya memiliki ciri khas tertentu. Berikut adalah pokok-pokok terkandung sebagai ciri-ciri dari kebudayaan:
1. Kebudayaan ada di tengah-tengah manusia dengan ragam yang berbeda-beda
2. Kebudayaan di kenal di tiap-tiap generasi karena adanya suatu kegiatan pembelajaran
3. Kebudayaan berisi komponen-komponen yang mengandung nilai-nilai bologi, psikologi, dan sosiologi
4. Kebudayaan memiliki tingkatan / struktur dan terbagi dalam kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Disamping itu, budaya juga memiliki beberapa tujuan penting yang dapat dijadikan alasan mengapa ilmu budaya dasar wajib diadakan pada jurusan-jurusan tertentu dalam perkuliahan, yaitu:
1. Untuk megenal tentang diri sendiri lebih dahulu sebelum mengenal dan mempelajari tentang orang lain di sekitar kita dan budaya nya.
2. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup. Terutama untuk beradaptasi di suatu tempat yang berbeda.
3. Agar menjadi tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam, sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
4. Agar dapat memiliki penglihatan yang jelas, baik pemikiran maupun hal-hal yang bersifat mendasar, serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
Selain tujuan, kebudayaan juga memilki fungsi-fungsi tertentu sehingga kebudayaan dapat dianggap penting adanya dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut adalah beberapa fungsi dari kebudayaan, yakni:
1. Suatu pedoman bagi hubungan antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan pendapat
3. Pembimbing kehidupan manusia dalam bertindak
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Di samping itu, dalam terwujudnya suatu kebudayaan, adalah hakikat-hakikat tertentu yang menjadi landasan begaimana kebudayaan dapat terwujud. Hakikat-hakikat tersebut antara lain:
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban-kewajiban
Kebudayaan dalam perkembangannya di masyakarat memiliki beberapa sifat-sifat penting yakni, budaya bersifat etnosentris, universal (dapat diterima oleh semua orang), alkuturasi (dapat berbaur dengan kebudayaan lain), adaptif, dinamis (fleksibel), serta integrative. Budaya juga memiliki aspek-aspek tertentu, yakni aspek di bidang kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah, serta budaya nasional.
Meskipun budaya memiliki aspek dan landasan yang kuat, namun hal tersebut tidak menjamin bahwa kebudayaan tidak akan berubah sewaktu waktu. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan kebudayaan di suatu masyarakat dapat berubah:
1. Adanya kontak dengan negara lain
2. Adanya sistem pendidikan formal yang maju
3. Adanya sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. Banyaknya penduduk yang heterogen
5. Adanya ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Selain itu ada pula factor-faktor baik dari dalam masyarakat maupun dari luar masyarakat yang menghambat proses perubahan kebudayaan di suatu daerah, yakni:
1.faktor dari dalam masyarakat
* bertambah dan berkurangnya penduduk
*adanya penemuan-penemuan baru
* adanya petentangan-pertentangan pendapat didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
* berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia atau masyarakat
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan dari masyarakat lain
Dengan adanya factor-faktor tersebut, maka perubahan-perubahan yang ada di masyarakat dapat di antisipasi dengan baik. Factor-faktor tersebut pula lah yang menjadikan kebudayaan Indonesia berbeda dengan kebudayaan di Negara-Negara lain. Dengan adanya budaya, hendaknya pola pikir manusia dalam bertindak dapat semakin maju dan berkembang, namun dapat juga menyaring hal-hal negative yang masuk sehingga tidak menjatuhkan nama baik Negara. Hal ini lah yang paling utama di jadikan sebagai tujuan mengapa ilmu budaya dasar wajib di pelajari dan di terapkan, terutama bagi generasi-generasi muda agar tidak salah dalam menyaring budaya budaya yang masuk di suatu negara.
Latar belakang ilmu budaya dasar
Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Unsur-unsur kebudayaan :
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian
6. Peralatan dan teknologi
Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berhubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
Kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban
Sifat kebudayaan
1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
Aspek-aspek kebudayaan
1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan:
1. Kontak dengan negara lain
2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. Penduduk yang heterogen
5. Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan, diantaranya:
1.faktor dari dalam masyarakat
• Bertambah dan berkurangnya penduduk
• Penemuan-penemuan baru
• Petentangan-pertentangan didalam masyarakat
• Terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
• Berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
• Peperangan dengan negara lain
• Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Masalah-masalah yang Menyangkut Ilmu Budaya Dasar
Secara umum masalah yang menyangkut Ilmu Budaya Dasar sangatlah luas. Hanya seorang pakar Sosial sajalah yang mampu menjabarkan dan menjelaskan dengan sangat rinci tentang masalah-masalah tersebut. Tetapi disini penulis ingin mengemukakan pendapat atau opini sepihak penulis sendiri yang diambil dari pengamatan secara singkat tentang apa yang menjadi masalah utamanya.
Masalah yang pertama, yaitu kepada anak-anak muda yang menjadi harapan bangsa ini. Mengapa anak muda? Karena penulis sendiri masih muda..hehe.. Masalah pemuda-pemudi yang berkaitan dengan Ilmu Budaya Dasar adalah diantaranya:
1. Sedikitnya pengetahuan maupun ketertarikan terhadap kebudayaan daerah (minimal daerah kelahirannya sendiri).
2. Tidak mau menanggapi kebudayaan daerah.
3. Lebih mengagung-agungkan kebudayaan luar.
4. Dan yang terakhir, kebanyakan pemuda-pemudi di Kota-kota besar Indonesia selalu mengedepankan Kemajuan Teknologi diatas segalanya (Bukannya tidak baik, hanya lebih baik jika lebih mengenal kebudayaan mereka masing-masing).
Masalah yang kedua mungkin terhadap masyarakat Kota-kota besar di Indonesia. Yang dimana masyarakatnya sangat individualistis, dimana itu merupakan kebalikan dari kebudayaan nenek moyang kita yang sangat ramah terhadap sesama bahkan kepada para bangsa asing (penjajah).
Mungkin karena kesibukan kerja di kota yang tiada hentinya menyebabkan orang-orang tidak lagi memperhatikan orang-orang disekitarnya. Hanya memperhatikan tujuannya masing-masing dan hanya memandang orang-orang yang dibutuhkannya saja. Tetapi jika terhadap orang asing sama sekali tidak akan dilirik.
Mengenal Ilmu Budaya Dasar
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris”the Humanities”, yang
berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari the humanities diaharapkan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai
manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi
humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya
mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).
Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
• Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala
keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya,
yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan
kedaerahan.
• Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan
dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental
manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai
budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
• Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga
manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini
merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi
positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia
kini menjadi resah dan gelisah.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar antara lain :
• Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih
dikenal luarnya saja
• Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
• Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
• Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan
manusia serta mau tahu perilaku manusia
• Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih
peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan
ketentuan yang diciptakannya
• Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu
menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya
bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
• Tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan
Ilmu Budaya Dasar memiliki ruang lingkup antara lain :
• Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
• Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Arti Ilmu
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya Syarat-syarat ilmu
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang
mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu
dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh
paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran
objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang
penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini
adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran.
Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara
umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk
pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu
objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat
merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang
bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ.
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmuilmu
sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya
berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia.
Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus
tersedia konteks dan tertentu pula.
Arti Budaya
Bangsa Indonesia sebagai negara yang beraneka ragam budaya dan sukunya
(BHINEKA TUNGGAL IKA),seharusnya memiliki banyak keanekaragaman seni dan
budaya tapi kini sudah banyak sekali jenis-jenis kebudayaan di miliki bangsa terlupakan
dari ingatan generasi bangsa Indonesia, tidak banyak orang yang perduli dengan
keberadaan budaya, apakah akan berkembang atau menciut, dan pemberian apresiasi
kepada pecinta seni dan budaya pun tidak banyak, seolah-olah keinginan untuk
mengembangkan budaya tidak ada dalam benak sang penerus bangsa.Para pengolah
seni bukan tidak mau mewariskan budaya-budaya yang memang turun temurun dari
leluhur pewaris budaya, tetapi keinginan dari sang penerus yang memang sudah
enggan karena beranggapan bahwa seni nenekmoyangnya yang ada di Indonesia,
sudah tidak level lagi dengan pergaulan yang hampir kebablasan akibat pengaruh
perubahan zaman.Jika kita menengok kemasa yang lalu dimana kebudayaan indonesia
yang sangat dibanggakan dan di cintai, serta apresiasi mereka ( Reog ponorogo yang di
klaim Malayasia), seiring dan berdampingan demi terlaksanannya pementasan budaya
di Malaysia, sangat membanggakan sekali dan sangat jauh berbeda sekali dengan
kebaradaannya sekarang di Indonesia yang semakin terpojok dan tertinggal.Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahsa sangsakerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan
juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.Menurut Sir Edward Burnett Tylor (1832-1917),
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuankemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan menurut Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.Dari berbagai
definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem
pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi,
seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan sosial dan bermasyarakat.
Teknik atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah
pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang
menolongmanusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi
mulai sebelum sains dan teknik.
Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip
dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang
sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status
pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk
memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa
diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat
pengetahuan teknik kita meningkat.
Mesin adalah disiplin, seni dan profesi memperoleh dan menerapkan teknis, ilmiah, dan
pengetahuan matematika untuk merancang dan mengimplementasikan materi, struktur,
mesin, peralatan, sistem, dan prosesyang aman mewujudkan tujuan yang diinginkan
atau penemuan.
The American Engineers ‘Council for Professional Development (ECPD), pendahulu
dari ABET telah didefinisikan rekayasa sebagai berikut:
ia kreatif penerapan prinsip-prinsip ilmiah untuk merancang atau mengembangkan
struktur, mesin, alat, atau proses manufaktur, atau memanfaatkan mereka bekerja
sendiri-sendiri atau dalam kombinasi; atau untuk membangun atau mengoperasikan
sama dengan penuh kesadaran desain mereka, atau untuk meramalkan mereka
perilaku di bawah kondisi operasi tertentu; semua hal yang dimaksudkan sebagai fungsi,
ekonomi operasi dan keselamatan untuk kehidupan dan harta benda.
Salah satu praktik rekayasa yang disebut insinyur, dan mereka yang berlisensi untuk
melakukannya mungkin sebutan yang lebih formal sepertiProfessional
Engineer, Chartered Engineer, Incorporated Engineer, atauEngineer Eropa.
Disiplin yang luas meliputi berbagai teknik lebih khusussubdisiplin, masing-masing
dengan penekanan yang lebih spesifik pada aplikasi bidang tertentu dan daerah tertentu
teknologi.
Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/mengenal-ilmu-budaya-dasar-2/
Tugas 3 (IBD)
APA ITU CINTA DAN KASIH SAYANG
Banyak yang mengira sayang dan cinta hampir sama. karena kegunaan dan bentuk pengukapan dalam segi rasa hampir sama.berbanding terbalik atau sangat mirip.Tapi setelah banyak pendapat ternyata bebeda fungsi, gunanya dan penempatan. Biasanya rasa sayang tumbuh lebih dahulu sebelum rasa cinta muncul. Tumbuhnya rasa sayang dan cinta semua tidak diketahui kapan dan sampai kapan, menurut buku yang saya baca cinta definisanya tidak terbatas, jadi rasa cinta dan sayang itu jangan dibatasi sebab luas persepsinya.
Banyak bermunculan ide dan pendapat bahwa cinta dan sayang itu saling bertolak belakang. Rasa cinta dan sayang adalah pemberian tuhan kepada hambanya, karena adanya sayang dan cinta mungkin dunia ini akan begitu indah karena penghuninya memliki rasa diantara rasa yang sangat mulia. Munculnya cinta dan sayang bukan karena tanpa sebab, semua itu mungkin sudah direncanakan olehNya. Antara sayang dan cinta siapa saja pasti sudah bisa merasakan betapa indah, nikmat tentunya banyak yang di buat bahagia atasnya. Tapi juga dampak dari rasa sayang dan cinta mungkin banyak yang bilang sakit dan trauma bahkan sangat benci karena mengenalnya. Karena adanya cinta tiap manusia tentu bisa mengerti hal-hal yang mungkin akan efek dari kedua hal ini. Untuk memiliki cinta ini butuh tahap karena pada hakikatnya semua orang pingin mendapatkan cinta suci yang tinggi nilainya. Mungkin ketika kita melhat sesuatu yang indah akan berubah takjup, ingin memeliki dan hasrat untuk segara mempunyai.
Berbagai arti mengenai cinta dan sayang:
Cinta adalah sesuatu yang suci, anugerah Tuhan dan sering tidak rasional. Cinta dipenuhi nuansa memaklumi dan memaafkan. Kesabaran, kesetiaan, pengertian, pemberian dan pengorbanan akan mendatangkan/menyuburkan cinta, sementara penyelewengan, egoisme, kikir dan kekasaran akan menghilangkan rasa cinta.
Sayang adalah satu rasa yg tulus.bukan sekedar rela dan siap melepas seseorang yg kita cintai dan kita sayangi.tulus untuk mencintai dan sayang kpd org terkasih dgn melihat dia lebih bahagia dengan orang yg dia cintai itulah cinta yg murnim di hati kita dan cinta tak akan tumbuh jika Allah yg maha BERKUASA atas segalanya tdk menghendakinya.
Cinta adalah perasaan yang timbul dimana adanya keinginan untuk saling mengerti dan memahami. Cinta merupakan anugerah terindah dari tuhan karena melalui cinta kita dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia,sedih,sakit,menderita dll.
Sayang itu hampir mendekati cinta tp banyak orang yang salah mengartikan cinta dan sayang. cinta itu terjadi karena adanya getaran hati dalam artian terjadi secara alami dan sayang terjadi karena adanya sesuatu diri diri seseorg yg bisa membuat kt menjadi sayang dengan org itu.Kalo cinta sudah pasti sayang tapi kalo sayang belum tentu cinta.
Sumber: http://networkedblogs.com/5Lvt
Banyak yang mengira sayang dan cinta hampir sama. karena kegunaan dan bentuk pengukapan dalam segi rasa hampir sama.berbanding terbalik atau sangat mirip.Tapi setelah banyak pendapat ternyata bebeda fungsi, gunanya dan penempatan. Biasanya rasa sayang tumbuh lebih dahulu sebelum rasa cinta muncul. Tumbuhnya rasa sayang dan cinta semua tidak diketahui kapan dan sampai kapan, menurut buku yang saya baca cinta definisanya tidak terbatas, jadi rasa cinta dan sayang itu jangan dibatasi sebab luas persepsinya.
Banyak bermunculan ide dan pendapat bahwa cinta dan sayang itu saling bertolak belakang. Rasa cinta dan sayang adalah pemberian tuhan kepada hambanya, karena adanya sayang dan cinta mungkin dunia ini akan begitu indah karena penghuninya memliki rasa diantara rasa yang sangat mulia. Munculnya cinta dan sayang bukan karena tanpa sebab, semua itu mungkin sudah direncanakan olehNya. Antara sayang dan cinta siapa saja pasti sudah bisa merasakan betapa indah, nikmat tentunya banyak yang di buat bahagia atasnya. Tapi juga dampak dari rasa sayang dan cinta mungkin banyak yang bilang sakit dan trauma bahkan sangat benci karena mengenalnya. Karena adanya cinta tiap manusia tentu bisa mengerti hal-hal yang mungkin akan efek dari kedua hal ini. Untuk memiliki cinta ini butuh tahap karena pada hakikatnya semua orang pingin mendapatkan cinta suci yang tinggi nilainya. Mungkin ketika kita melhat sesuatu yang indah akan berubah takjup, ingin memeliki dan hasrat untuk segara mempunyai.
Berbagai arti mengenai cinta dan sayang:
Cinta adalah sesuatu yang suci, anugerah Tuhan dan sering tidak rasional. Cinta dipenuhi nuansa memaklumi dan memaafkan. Kesabaran, kesetiaan, pengertian, pemberian dan pengorbanan akan mendatangkan/menyuburkan cinta, sementara penyelewengan, egoisme, kikir dan kekasaran akan menghilangkan rasa cinta.
Sayang adalah satu rasa yg tulus.bukan sekedar rela dan siap melepas seseorang yg kita cintai dan kita sayangi.tulus untuk mencintai dan sayang kpd org terkasih dgn melihat dia lebih bahagia dengan orang yg dia cintai itulah cinta yg murnim di hati kita dan cinta tak akan tumbuh jika Allah yg maha BERKUASA atas segalanya tdk menghendakinya.
Cinta adalah perasaan yang timbul dimana adanya keinginan untuk saling mengerti dan memahami. Cinta merupakan anugerah terindah dari tuhan karena melalui cinta kita dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia,sedih,sakit,menderita dll.
Sayang itu hampir mendekati cinta tp banyak orang yang salah mengartikan cinta dan sayang. cinta itu terjadi karena adanya getaran hati dalam artian terjadi secara alami dan sayang terjadi karena adanya sesuatu diri diri seseorg yg bisa membuat kt menjadi sayang dengan org itu.Kalo cinta sudah pasti sayang tapi kalo sayang belum tentu cinta.
Sumber: http://networkedblogs.com/5Lvt
Tugas 2 (IBD)
Perbedaan Mengenai Hakekat Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Diperkuat dengan dalil Aristoteles mengatakan Manusia itu Zoon Politicon yang artinya satu individu dengan individu lainnya saling membutuhkan satu sama lain sehingga keterkaitan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedang menurut Freud,super-ego pribadi manusia sudah mulai dibentuk ketika ia berumur 5-6 tahun dan perkembangan super-ego tersebut berlangsung terus menerus selama ia hidup. Super-ego yang terdiri dari atas hati nurani, norma-norma, dan cita-cita pribadi itu tidak mungkin terbentuk dan berkembang tanpa manusia itu bergaul dengan manusia lainnya, sehingga sudah jelas bahwa tanpa pergaulan sosial itu manusia itu tidak dapat berkembang sebagai manusia seutuhnya.
(DR. WA Gerungan, Dipl. Psych. Psikologi Sosial. Penerbit: PT. Refika Aditama, Bandung. Cetakan Pertama, Juli 2004. Hal. 27)
Disamping sebagai makhluk yang unik, manusa juga menjadi makhluk social. Makhluk sosial adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan kehadiran orang lain. Sebagai makhluk sosial ia memiliki tabiat suka kerjasama dan bersaing sekaligus. Jika dalam bekerjasama dan bersaing mereka berlaku fair (terbuka) maka harmoni sosial akan tercipta. Tetapi jika mereka bersaing secara tidak fair (tertutup) maka konflik antar manusia bisa terjadi. Sebagai makhluk social manusia merindukan harmoni social (perdamaian) tetapi juga tak pernah berhenti dari konflik. Desain manusia sebagai makhluk social bukan fikiran manusia,
Kitab Suci penuh dengan pesan-pesan harmoni sosial; antara lain:
a. Sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan orang lain, dan bagaimana sosok kedirian seorang manusia terbentuk oleh lingkungan yang menjadi sosiokulturnya. Manusia menjadi manusia jika ia berkumpul dengan manusia. Manusia menjadi siapa tergantung pengalamannya dengan siapa.
b. Bahwa pergaulan sosial dan silaturrahmi dapat menumbuhkan rasa indah dalam kehidupan serta menimbulkan suasana dinamis dan merangsang pertumbuhan ekonomi.
c. Bahwa berfikir positif kepada orang lain akan meringankan beban hidup. Sebaliknya buruk sangka dan curiga/berfikir negatip kepada orang lain hanya akan mempersempit ruang lingkup pergaulan, memojokkan diri sendiri. Berfikir negatip dan buruk sangka bukan hanya merugikan secara psikologis, tetapi juga secara ekonomi, yakni menjadi kontra produktif.
Sumber: http://mubarok-institute.blogspot.com/2010/01/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html
A. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dunia ini mustahil manusia dapat hidup seorang diri. Manusia akan selalu membutuhkan orang lain dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam ilmu sosiologi kita telah pelajari tentang interaksi sosial dan tentang sosialisasi. Di situ dipelajari bahwa hidup seseorang akan terkucil, sendirian, dan menjadi gila jika tidak mampu bersosialisasi dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
Di samping itu, manusia tidak dapat dipisahkan dari kelompok masyarakat, karena memang manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dalam hal-hal tertentu dengan masyarakat. Manusia mempunyai naluri hidup bersama dengan orang lain. Naluri hidup bersama itu disebut gregariousness.
Jadi dapat dikatakan bahwa manusia disebut sebagai makhluk sosial (homo socialis) karena selalu berinteraksi dengan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
B. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Walaupun manusia membutuhkan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, tetapi manusia tetap memiliki otonomi untuk menentukan nasibnya sendiri. Secara pribadi, manusia harus memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya.
Kita tentu paham bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Setiap manusia butuh makan dan minum agar tetap hidup. Manusia membutuhkan pakaian untuk dapat bergaul dengan baik dengan manusia lainnya. Manusia juga butuh rumah sebagai tempat berlindung. Pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan lainnya juga diperlukan manusia agar hidup lebih layak.
Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi, manusia selalu penuh perhitungan dalam hidupnya. Karena itulah manusia disebut makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.
C. Hubungan Antara Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi yang Bermoral
Bagaimanakah menghubungkan ciri manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi di atas? Bisakah manusia melakukan dua ciri itu sekaligus dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya tentu saja bisa. Lalu bagaimana caranya?
Jika manusia dalam usaha memenuhi keinginan dan kebutuhan pribadinya menggunakan segala cara tanpa memperdulikan apakah cara yang ditempuh itu halal atau haram, merugikan orang lain atau dengan jalan yang tidak baik, maka manusia itu akan menjadi serigala bagi manusia lainnya. Manusia yang sudah menjadi serigala bagi manusia lainnya akan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya. Mereka sering mengorbankan orang lain. Mereka tidak peduli apakah orang lain itu rugi akibat perbuatannya. Mereka tidak malu untuk mencari uang dan kekayaan meskipun dengan cara yang curang. Manusia yang menjadi serigala bagi manusia lain disebut homo homini lupus.
Sumber; http://ruangguruips.blogspot.com/2008/02/makhluk-sosial-dan-makhluk-ekonomi.html
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Diperkuat dengan dalil Aristoteles mengatakan Manusia itu Zoon Politicon yang artinya satu individu dengan individu lainnya saling membutuhkan satu sama lain sehingga keterkaitan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedang menurut Freud,super-ego pribadi manusia sudah mulai dibentuk ketika ia berumur 5-6 tahun dan perkembangan super-ego tersebut berlangsung terus menerus selama ia hidup. Super-ego yang terdiri dari atas hati nurani, norma-norma, dan cita-cita pribadi itu tidak mungkin terbentuk dan berkembang tanpa manusia itu bergaul dengan manusia lainnya, sehingga sudah jelas bahwa tanpa pergaulan sosial itu manusia itu tidak dapat berkembang sebagai manusia seutuhnya.
(DR. WA Gerungan, Dipl. Psych. Psikologi Sosial. Penerbit: PT. Refika Aditama, Bandung. Cetakan Pertama, Juli 2004. Hal. 27)
Disamping sebagai makhluk yang unik, manusa juga menjadi makhluk social. Makhluk sosial adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan kehadiran orang lain. Sebagai makhluk sosial ia memiliki tabiat suka kerjasama dan bersaing sekaligus. Jika dalam bekerjasama dan bersaing mereka berlaku fair (terbuka) maka harmoni sosial akan tercipta. Tetapi jika mereka bersaing secara tidak fair (tertutup) maka konflik antar manusia bisa terjadi. Sebagai makhluk social manusia merindukan harmoni social (perdamaian) tetapi juga tak pernah berhenti dari konflik. Desain manusia sebagai makhluk social bukan fikiran manusia,
Kitab Suci penuh dengan pesan-pesan harmoni sosial; antara lain:
a. Sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan orang lain, dan bagaimana sosok kedirian seorang manusia terbentuk oleh lingkungan yang menjadi sosiokulturnya. Manusia menjadi manusia jika ia berkumpul dengan manusia. Manusia menjadi siapa tergantung pengalamannya dengan siapa.
b. Bahwa pergaulan sosial dan silaturrahmi dapat menumbuhkan rasa indah dalam kehidupan serta menimbulkan suasana dinamis dan merangsang pertumbuhan ekonomi.
c. Bahwa berfikir positif kepada orang lain akan meringankan beban hidup. Sebaliknya buruk sangka dan curiga/berfikir negatip kepada orang lain hanya akan mempersempit ruang lingkup pergaulan, memojokkan diri sendiri. Berfikir negatip dan buruk sangka bukan hanya merugikan secara psikologis, tetapi juga secara ekonomi, yakni menjadi kontra produktif.
Sumber: http://mubarok-institute.blogspot.com/2010/01/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html
A. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dunia ini mustahil manusia dapat hidup seorang diri. Manusia akan selalu membutuhkan orang lain dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam ilmu sosiologi kita telah pelajari tentang interaksi sosial dan tentang sosialisasi. Di situ dipelajari bahwa hidup seseorang akan terkucil, sendirian, dan menjadi gila jika tidak mampu bersosialisasi dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
Di samping itu, manusia tidak dapat dipisahkan dari kelompok masyarakat, karena memang manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dalam hal-hal tertentu dengan masyarakat. Manusia mempunyai naluri hidup bersama dengan orang lain. Naluri hidup bersama itu disebut gregariousness.
Jadi dapat dikatakan bahwa manusia disebut sebagai makhluk sosial (homo socialis) karena selalu berinteraksi dengan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
B. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Walaupun manusia membutuhkan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, tetapi manusia tetap memiliki otonomi untuk menentukan nasibnya sendiri. Secara pribadi, manusia harus memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya.
Kita tentu paham bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Setiap manusia butuh makan dan minum agar tetap hidup. Manusia membutuhkan pakaian untuk dapat bergaul dengan baik dengan manusia lainnya. Manusia juga butuh rumah sebagai tempat berlindung. Pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan lainnya juga diperlukan manusia agar hidup lebih layak.
Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi, manusia selalu penuh perhitungan dalam hidupnya. Karena itulah manusia disebut makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.
C. Hubungan Antara Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi yang Bermoral
Bagaimanakah menghubungkan ciri manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi di atas? Bisakah manusia melakukan dua ciri itu sekaligus dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya tentu saja bisa. Lalu bagaimana caranya?
Jika manusia dalam usaha memenuhi keinginan dan kebutuhan pribadinya menggunakan segala cara tanpa memperdulikan apakah cara yang ditempuh itu halal atau haram, merugikan orang lain atau dengan jalan yang tidak baik, maka manusia itu akan menjadi serigala bagi manusia lainnya. Manusia yang sudah menjadi serigala bagi manusia lainnya akan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya. Mereka sering mengorbankan orang lain. Mereka tidak peduli apakah orang lain itu rugi akibat perbuatannya. Mereka tidak malu untuk mencari uang dan kekayaan meskipun dengan cara yang curang. Manusia yang menjadi serigala bagi manusia lain disebut homo homini lupus.
Sumber; http://ruangguruips.blogspot.com/2008/02/makhluk-sosial-dan-makhluk-ekonomi.html
Tugas 1 (IBD)
Persamaan dan Perbedaan Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Budaya Sosial
Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Istilah ISBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal mula ilmu sosial dan budaya dasar, perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi.
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ). Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil pengkajian ini lebih bersifat kualitatif, sebab hal ini menyangkut pola perilaku dan tingkah laku manusia di masyarakat yang cenderung berubah-ubah.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain ISBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan sosial budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah sosial manusia di masyarakat dalam tingkah lakunya dalam kehidupan dan kebudayaan yang menyertainya.
Ilmu sosial dan budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar bukan hanya ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaannya.
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah ISBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah ISBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam ilmu sosial dan budaya dasar ini.
http://bukancuma.com/pengertian-ilmu-sosial-dan-dasar-budaya/
Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Istilah ISBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal mula ilmu sosial dan budaya dasar, perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi.
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ). Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil pengkajian ini lebih bersifat kualitatif, sebab hal ini menyangkut pola perilaku dan tingkah laku manusia di masyarakat yang cenderung berubah-ubah.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain ISBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan sosial budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah sosial manusia di masyarakat dalam tingkah lakunya dalam kehidupan dan kebudayaan yang menyertainya.
Ilmu sosial dan budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar bukan hanya ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaannya.
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah ISBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah ISBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam ilmu sosial dan budaya dasar ini.
http://bukancuma.com/pengertian-ilmu-sosial-dan-dasar-budaya/
Langganan:
Postingan (Atom)