Minggu, 21 Oktober 2012

Tulisan Cerita Pendek - Anak-anak Masa Lalu

BILA tidak ingin celaka, jangan melintas di Jembatan Sinamar pada waktu-waktu lengang, apalagi tepat di saat berserah-terimanya ashar dan magrib! Bukankah begitu sejak dulu, petuah para tetua, perihal jembatan yang tak pernah lekang dan usang itu? Namun, sebagaimana titian biasa runtuh, pantangan biasa dilanggar, bukankah pula, dari masa ke masa, selalu ada gerombolan anak-anak kampung ini, yang diam-diam hendak menyingkap rahasia tersuruk di sebalik pantang dan larang yang terus dimaklumatkan? Maka, dengan segelimang gamang yang tak ditampakkan, mengendap-endaplah bocah-bocah kerempeng itu, tepat pada waktu terlarang. Mula-mula, sayup-sayup terdengar jerit dan rintih anak-anak seusia mereka, bagai sedang didera rasa sakit yang tak tertanggungkan. Seiring rembang petang, makin terang kedengarannya, hingga mereka memercayai suara gaib yang membuat bulu kuduk meremang itu berasal dari lantai Jembatan Sinamar. Menimbang keriuhan yang kian meninggi, rasa-rasanya asal jerit-rintih itu bukan dari satu orang, mungkin dua atau tiga. Lalu, di benak mereka, terbayang jasad anak-anak yang terjepit dalam jejaring beton bertulang. Mereka lekas berbalik, lari pontang-panting, seperti benar-benar sedang diburu hantu petang hari. Dua hari selepas petang itu, Tongkin turun tangan. Sebab, Alimba, salah satu dari gerombolan anak-anak pelanggar pantang itu kesurupan. Ia mencak-mencak, lalu membanting barang-barang pecah-belah di rumahnya. Beling dari piring yang berserak di lantai, satu per satu ia kunyah, seperti mengunyah keripik singkong, hingga berderuk-deruk di tenggorokannya. Lantaran tingkah Alimba makin liar, dua penambang pasir Sungai Sinamar meringkusnya, hingga ia menghentak-hentak sambil mengeluarkan pekik yang membuat pedih gendang telinga. Tongkin, dukun pilih tanding, mengerahkan segenap kesaktian, guna merenggut makhluk halus itu dari jasad Alimba. ”Rumahku di sini, di kampung ini, bukan di Jembatan Sinamar!” ancam Alimba, dengan tatap bengis. Tongkin tak peduli gertakan itu. Mulutnya terus komat-kamit, melafalkan mantra-mantra. ”Kau tak akan sanggup mengusirku,” bentaknya lagi. Sesaat Tongkin mundur, ia memperkokoh posisi duduknya. Rupanya ia sedang berhadapan dengan lawan bersengat. ”Siapa kau sebenarnya?” tanya Tongkin dengan napas terengah-engah. ”Jangan pura-pura tidak tahu! Aku salah satu dari tiga anak yang kepalanya dibenamkan di lantai Jembatan Sinamar.” Orang-orang terperangah. Tongkin menghela napas dalam-dalam. Tak biasanya, roh jahat yang merasuk ke dalam tubuh kasar mengungkap asal-muasalnya. Sesaat kemudian, Alimba tumbang, lalu pingsan. *** Dulu, bila ada yang kesurupan, Tongkin selalu berkilah bahwa makhluk halus yang merasuk hanyalah penghuni Sungai Sinamar yang terusik sejak pembangunan jembatan. Namun, setelah Alimba kerasukan, rahasia Jembatan Sinamar mulai tersingkap. Tongkin membenarkan bahwa riwayat usang tentang pemenggal kepala bukan cerita bohong. Kekejaman pemenggal kepala yang telah menjadi kabar petakut di Kampung Subarang, ternyata bukan sekadar dongeng pengantar tidur bagi anak-anak malas yang lebih banyak bermain gundu ketimbang membantu orang tua di ladang. Mulai dari ibu-bapak Alimba, tetangga-tetangga dekat hingga tersiar ke seluruh penjuru kampung, Tongkin membeberkan bahwa jika Jembatan Sinamar hanya dipancangkan dengan beton-beton bertulang, menimbang usianya yang sudah uzur, tentu sudah rubuh. Namun, tiga kepala yang dibenamkan bersama adukan cor, telah membuatnya bagai tiada pernah lekang dimakan usia. Saat gempa dahsyat memporak-porandakan rumah-rumah warga Kampung Subarang, Jembatan Sinamar jangankan runtuh, terguncang pun tidak. Tiang-tiangnya masih menancap kokoh, apalagi lantainya, meski setiap hari truk pasir bermuatan sarat lalu-lalang melintasinya. Dan, itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Di masa lalu, Kampung Subarang pernah gempar lantaran kehilangan tiga bocah laki-laki, sepulang menonton pacuan sapi, tak jauh dari tepian Sungai Sinamar. Mereka dikabarkan hanyut saat menyeberangi sungai itu. Begitu hasil penerawangan batin para dukun yang melacak keberadaan mereka. Berhari-hari Sungai Sinamar diselami, dari hilir hingga hulu, tapi mayat mereka tak ditemukan. Setelah semua daya-upaya dilakukan, akhirnya ketiga orang tua anak-anak yang hilang tak jelas rimbanya itu memercayai bahwa mereka telah diculik orang bunian. Tidak meninggal sebagaimana yang diperkirakan, tapi mustahil kembali, karena mereka sudah terhisap ke dalam alam halus. Orang-orang Subarang merelakan tiga bocah itu menjadi anak-anak masa lalu yang tak pernah lagi diungkit-ungkit riwayatnya. Padahal, mereka tergoda oleh iming-iming dua lelaki asing namun berperawakan ramah dan baik hati. Mereka dibujuk dengan ajakan menonton pertunjukan kelompok sirkus yang waktu itu sedang manggung di kota kabupaten. Dua lelaki itu mengendarai mobil bak, dan sudah pasti mereka akan dibolehkan bergelantungan di mobil itu. Pengalaman yang mahal untuk ukuran anak-anak Kampung Subarang masa itu. Namun, sebelum sampai di kota, di sebuah tempat lengang, mobil tiba-tiba berhenti. Salah satu dari dua lelaki asing turun, mendekati tiga bocah yang sedang asyik bergelantungan. ”Sebelum masuk ke arena sirkus, kalian harus pakai ini,” katanya, sembari membagikan topi warna hijau. Sekilas topi itu mirip lackpet yang biasa dipakai tentara zaman dulu. Bila cuaca dingin, dua sisi bawahnya dapat dikancingkan di dagu. Sementara di sisi belakang, yang bersentuhan langsung dengan kuduk, menyembul dua ujung kawat halus sepanjang empat senti. Kawat baja itu tersembunyi di dalam kain yang akan melingkari leher. ”Arena sirkus akan ramai pengunjung. Topi itu memudahkan kami mencari kalian, begitu pertunjukan usai.” ”Bila tidak, kalian bisa hilang dalam keramaian.” Mereka bergegas menyarungkan topi di kepala masing-masing, dan memasang kancing di bawah dagu. Ada yang berdetak di kuduk, bunyinya seperti gembok yang terkunci, hingga leher mereka bagai tercekik. Anak-anak yang telah masuk perangkap diminta turun. Mereka tidak membantah lantaran tenggorokan yang tersekat, sementara topi tidak bisa dibuka lagi. Dengan posisi menyilang dua lelaki itu menyentakkan kawat baja di kuduk anak-anak itu. Seketika kepala mereka lepas dari badan. Nyaris tak ada pekikan. Penyembelihan yang dingin. Lebih lekas dari menggorok leher sapi. Tiga topi berisi kepala menggelinding di dalam mobil bak, segera diserahkan kepada pimpinan proyek pembangunan Jembatan Sinamar. *** Setelah meraih gelar insinyur dengan predikat cum laude dari sebuah universitas ternama di Jawa, belasan tahun lalu, Alimba memang belum pernah pulang. Namun, sosoknya seumpama layang-layang yang sedang tegak-tinggi tali. Jauh, namun tampak dekat. Dekat, tapi tampak jauh. Selalu ada yang berkabar bahwa di tanah Jawa, insinyur Alimba, telah menjadi pemborong besar, utamanya dalam proyek pembangunan jembatan layang. Kualitas konstruksi yang dikerjakan oleh perusahaan milik Alimba telah teruji. Tiga dari lima tender proyek jembatan layang selalu dimenangkan PT Sinamar Jaya Karya. Tak terbayangkan, Alimba bocah kerempeng dari Kampung Subarang, terlahir dari keluarga susah, kini menjadi kontraktor dengan reputasi tak tertandingi, bahkan konstruksi jembatan karya para insinyur tamatan luar negeri tak sanggup mengimbangi karya-karyanya. Kalaupun ada kelemahan Alimba, itu hanya soal suara-suara gaib yang menyeruak dari setiap jembatan yang pernah dibangunnya. Tepat di saat bertimbang-terimanya ashar dan magrib, akan terdengar jerit dan rintih anak-anak yang seolah-olah sedang terjepit di dalam jejaring beton bertulang. Siapa yang melintas pada waktu terlarang itu, bakal celaka. Bila tidak tabrakan beruntun, setidaknya kendaraan terguling lantaran kecepatan yang tak terkendali. Sejauh ini sudah tak terhitung jumlah korbannya. ”Pasti ada yang tidak beres! Mesti diungkap. Bila kita tidak ingin terus kalah tender,” begitu sinisme seorang pesaing Alimba. ”Bagaimana cara membuktikan setan-setan jembatan itu?” tanya anak buahnya. ”Alimba terlalu kuat. Sekuat konstruksi jembatan hasil karyanya.” ”Ah, apalah guna mutu, bila setiap bulan selalu menagih darah?” *** Bila di masa lalu, Subarang heboh karena kehilangan tiga bocah laki-laki yang telah direlakan menjadi anak-anak masa lalu, kini kampung itu kembali gempar setelah TV dan koran-koran menayangkan kabar tentang seorang kontraktor proyek jembatan layang yang diduga sebagai otak di balik penemuan potongan-potongan tubuh mayat yang belakangan ini telah meresahkan. Dikabarkan, buronan bernama Alimba itu telah membenamkan ratusan butir kepala anak-anak jalanan di dalam jejaring beton bertulang, sebagai tumbal demi kekokohan konstruksi setiap jembatan yang dibangunnya. Orang-orang suruhan Alimba berkhianat, dan menyebarkan jasad-jasad tanpa kepala di setiap penjuru kota, hingga reputasi PT Sinamar Jaya Karya tak terselamatkan. Dari kejauhan, orang-orang Subarang berdoa semoga Alimba, si pemenggal kepala, beroleh tempat bersembunyi yang tidak bakal terlacak siapa pun. Betapapun sadisnya perbuatan Alimba, ia telah menghidupi anak-anak muda yang dulu hanya pemadat jalan di Kampung Subarang, kini menjadi orang-orang yang beruntung di perantauan. Alimba menampung dan mempekerjakan mereka. ”Ini salah Tongkin,” umpat salah seorang tetua Kampung Subarang. ”Tongkin sudah mati. Ia jangan dibawa-bawa!” ”Bukankah Tongkin yang membeberkan cerita tentang pemenggal kepala, dan Alimba mengambil pelajaran dari situ?” Daruih, dukun muda pewaris kesaktian Tongkin, menyanggah. Baginya, kabar yang telah menjadi aib Kampung Subarang bukan salah Tongkin, bukan pula Alimba, tapi ulah salah seorang dari anak-anak masa lalu, tumbal Jembatan Sinamar. Arwah yang pernah merasuki Alimba semasa kanak-kanak tak sungguh-sungguh pergi, hingga kini bahkan masih bersarang di tubuh insinyur hebat itu. Ia melunaskan dendam lewat tangan Alimba… cahaya titis, 2010 sumber : http://cerpenasik.wordpress.com/2010/06/20/anak-anak-masa-lalu/

Makalah Pertumbuhan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Paraekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yangmenganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakandan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun,masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaandengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap merekamenantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunan di negara-negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional.Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhanekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunanekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu Pertumbuhan Ekonomi ialah proseskenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengandemikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pulakesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.Sedangkan, Pembangunan Ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen. BAB II PEMBAHASAN DEFINISI PERTUMBUHAN EKONOMI. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KENAIKAN PRODUKTIVITAS. Sementara negara-negara miskin berpenduduk padat dan banyak hidup pada taraf batas hidup dan mengalami kesulitan menaikkannya, beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, negara-negara Eropa Barat, Australia, Selandia Baru, dan Jepang menikmati taraf hidup tinggi dan terus bertambah.Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup. Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang kapital, kemajuan teknologi, serta kenaikan kualitas dan keterampilan tenaga kerja cenderung mengimbangi berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang. Penyebab rendahnya pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan penduduk sangat cepat, sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan teknologi. PERMINTAAN AGREGRATIF DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Pada gambar ini dianggap bahwa tingkat PNN kesempatan kerja penuh pada tahun 1998 A sebesar 26 trilyun rupiah dan skedul permintaan agregratifnya adalah C+I+C1 hingga tingkat PNN kesempatan kerja penuh dapat dicapai karena sama dengan tingkat pendapatan keseimbangannya.Misalkan terjadi pertumbuhan kapasitas produksi akibat adanya pertambahan sumber-sumber pertumbuhan ekonommi hingga tingkat PNN kesempatan kerja penuh pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 1998 B menjadi 27 trilyun rupiah atau kenaikan sebesar kira-kira 4% dalam output riil.Agar potensi produksi total dapat direalisasikan maka permintaan agregratif harus naik dengan laju pertumbuhan yang cukup untuk memelihara tingkat kesempatan kerja penuh.Karenanya permintaan agregratif harus bergeser keatas menjadi C+I+C2. Bila tidak atau naik secara lebih kecil maka kenaikan kapasitas produksi tak dapat direalisasikan dan dimanfaatkan.Gambar ini menunjukkan aspek penciptaan pendapatan oleh komponen pengeluaran investasi neto. TEORI DAN MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI Dalam zaman ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dalam buku karangannya yang berjudul An Inguiry into the Nature and Causes of the Wealt Nations, menganalisis sebab berlakunya pertumbuhan ekonomi dan faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Setelah Adam Smith, beberapa ahli ekonomi klasik lainnya seperti Ricardo, Malthus, Stuart Mill, juga membahas masalah perkembangan ekonomi . A. Teori Inovasi Schum Peter Pada teori ini menekankan pada faktor inovasi enterpreneur sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi kapitalilstik.Dinamika persaingan akan mendorong hal ini. B. Model Pertumbuhan Harrot-Domar Teori ini menekankan konsep tingkat pertumbuhan natural.Selain kuantitas faktor produksi tenaga kerja diperhitungkan juga kenaikan efisiensi karena pendidikan dan latihan.Model ini dapat menentukan berapa besarnya tabungan atau investasi yang diperlukan untuk memelihar tingkat laju pertumbuhan ekonomi natural yaitu angka laju pertumbuhan ekonomi natural dikalikan dengan nisbah kapital-output. C. Model Input-Output Leontief. Model ini merupakan gambaran menyeluruh tentang aliran dan hubungan antarindustri. Dengan menggunakan tabel ini maka perencanaan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan secara konsisten karena dapat diketahui gambaran hubungan aliran input-output antarindustri. Hubungan tersebut diukur dengan koefisien input-output dan dalam jangka pendek/menengah dianggap konstan tak berubah . D. Model Pertumbuhan Lewis Model ini merupakan model yang khusus menerangkan kasus negara sedang berkembang banyak (padat) penduduknya. Tekanannya adalah pada perpindahan kelebihan penduduk disektor pertanian ke sektor modern kapitalis industri yang dibiayai dari surplus keuntungan. E. Model Pertumbuhan Ekonomi Rostow Model ini menekankan tinjauannya pada sejarah tahap-tahap pertumbuhan ekonomi serta ciri dan syarat masing-masing. Tahap-tahap tersebut adalah tahap masyarakat tradisional, tahap prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, tahap gerakan ke arah kedewasaan, dan akhirnya tahap konsimsi tinggi. NEGARA BERKEMBANG DAN FAKTOR PERTUMBUHANNYA A. Ciri-ciri negara sedang berkembang 1. Tingkat pendapatan rendah,sekitar US$300 perkapita per tahun. 2. Jumlah penduduknya banyak dan padat perkilo meter perseginya. 3. Tingkat pendidikan rakyatnya rendah dengan tingkat buta aksara tinggi. 4. Sebagian rakyatnya bekerja disektor pertanian pangan secara tak produktif, sementara hanya sebagian kecil rakyatnya bekerja disektor industri. Produktifitas kerjanya rendah. 5. Kuantitas sumber-sumber alamnya sedikit serta kualitasnya rendah. Kalau mempunyai sumber-sumber alam yang memadai namun belum diolah atau belum dimanfaatkan. 6. Mesin-mesin produksi serta barang-barang kapital yang dimiliki dan digunakan hanya kecil atau sedikit jumlahnya. 7. Sebagian besar dari mereka merupakan negara-negara baru diproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan kira-kira satu atau dua dekade. B. Transisi kependudukan Yang mencerminkan kenaikan taraf hidup rakyat di suatu negara adalah besarnya tabungan dan akumulasi kapital dan laju pertumbuhan penduduknya. Laju pertumbuhan yang sangat cepat di banyak negara sedang berkembang nampaknya disebabkan oleh fase atau tahap transisi demografi yang dialaminya. Negara-negara sedang berkembang mengalami fase transisi demografi di mana angka kelahiran masih tinggi sementara angka kematian telah menurun. Kedua hal ini disebabkan karena kemajuan pelayanan kesehatan yang menurun angka kematian balita dan angka tahun harapan hidup. Ini terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses kependudukan. Umumnya ada empat tahap dalam proses transisi, yaitu: Tahap 1: Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan angka kematian tinggi menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah; Tahap 2: Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik menghasilkan penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik. Tahap 3: Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian balita, urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga menginginkan jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun; Tahap 4: Kemantapan dan stabil, di mana pasangan-pasangan berumah tangga melaksanakan pembatasan kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar rumah. Banyaknya anak cenderung hanya 2 atau 3 saja hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau bahkan mendekati nol. C. Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah, pertama sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-sumber menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien. Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah diusahakan pertambahannya. Elemen-elemen yang memacu pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sumber-sumber Alam Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan lain-lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber-sumber alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki merupakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius. 2 Sumber-sumber Tenaga Kerja Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah. 3. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah Negara-negara sedang berkembang tak mampu mengadakan investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan latihan kerja. 4 .Akumulasi Kapital Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami. D. Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi 1. Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi. 2. Ketidakmampuan atau kelemahan sektor swasta melaksanakan fungsi entreprenurial yang bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital dan mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk memonitori proses pertumbuhan. 3. Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasar masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat. 4. Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sektor swasta) merupakan pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju oleh kelompok kaya yang sesungguhnya biasa menabung. 5. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga berencana dan melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis, dan ekonomi. 6. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi; tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapat direalisasikan. E. Strategi pertumbuhan ekonomi Industrialisasi Versus Pembangunan Pertanian Pembangunan pertanian bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja dan secara relatif menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada pembuatan jalan, saluran dan fasilitas pengairan, dan pengembangan teknologinya. Kenaikan produktivitas sektor pertanian memungkinkan perekonomian dengan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang sama. Dengan demikian sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor industri tanpa menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan atau kenaikkan produktivitas dan output total sektor pertanian akan menaikan pendapatan di sektor tersebut. Strategi Impor Versus Promosi Ekspor Stategi industrialisasi via substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan membangun industri yang menghasilkan barang-barang yang semula diimpor. Alternatif kebijakan lain adalah strategi industrialisasi via promosi ekspor. Kebijakan ini menekankan pada industrialisasi pada sektor-sektor atau kegiatan produksi dalam negeri yang mempunyai keunggulan komparatif hingga dapat memproduksinya dengan biaya rendah dan bersaing dengan menjualnya di pasar internasional. Strategi ini secara relatif lebih sukar dilaksanakan karena menuntut kerja keras agar bisa bersaing di pasar internasional. Perlunya Disertivikasi Usaha mengadakan disertivikasi bagi negara-negara pengekspor utama minyak dan gas bumi merupakan upaya mempertahankan atau menstabilkan penerimaan devisanya. http://www.scribd.com/doc/13055175/TUGAS-Makalah-Pertumbuhan-Ekonomi

Ekonomi Koperasi : Pengertian, Prinsip-Prinsip dan Ciri-ciri Khas Ekonomi Koperasi

Pengertian Ekonomi Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum kooperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan. Koperasi untuk mensejahterakaan rakyat. Dalam pengertian tersebut koperasi dibedakan menjadi dua,yaitu: Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi. Badan hokum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi memiliki lingkup yang lebih luas. Prinsip-prinsip Koperasi. Koperasi dijalankan berdasarkan beberapa prinsip. Prinsip ini merupakan pedoman untuk melaksanakan nilai-nilai Koperasi. Berikut ini adalah prinsip-prinsip koperasi, diantaranya : Keanggotaan Sukarela Dan Terbuka. Koperasi adalah organisasi yang keanggotaannya bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan gender, latar belakang sosial, ras, politik, atau agama. Pengawasan Oleh Anggota Secara Demokratis. Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusaan laki-laki dan perempuan yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Dalam Koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara) dikelola secara demokratis. Partisipasi Anggota Dalam Kegiatan Ekonomi. Anggota menyetorkan modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demoktaris. Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal, diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau semua dari tujuan seperti mengembangkan Koperasi. Caranya dengan membentuk dana cadangan, yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan kepada anggota secara seimbang berdasarkan transaksi mereka dengan koperasi serta mendukung keanggotaan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota. Otonomi Dan Kemandirian. Koperasi adalah organisasi otonom dan mandiri yang diawasi oleh anggotanya. Apabila Koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari luar, maka hal itu harus berdasarkan persyaratan yang tetap menjamin adanya upaya pengawasan yang demokratis dari semua anggotanya untuk mempertahankan otonomi koperasi. Pendidikan, Pelatihan Dan Informasi. Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manager, dan karyawan. Tujuannya, agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan Koperasi. Koperasi memberikan informasi kepada maasyarakat umum, khususnya orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyaralat mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi. Kerjasamaa Antar Koperasi. Dengan bekerjasama pada tingkat lokal, regional dan internasional, maka gerakan Koperasi dapat melayani anggotanya dengan efektif dan dapat memperkuat gerakan Koperasi. Kepedulian Terhadap Masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan yang diputuskan oleh Rapat Anggota. Ciri-Ciri Khas Ekonomi Koperasi 1. Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka Sifat sukarela dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa menjadi anggota tidak boleh dipaksa oleh siapapun. Selain itu berarti pula bahwa seorang anggota dapat mengundurkan diri dari koperasi sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi. 2. Pengelolaan Dilakukan Secara Demokratis Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Anggota koperasi adalah pemegang dan pelaksana kekuasaan tertinggi dalam koperasi. 3. Pembagian Sisa Hasil Usaha ( SHU ) Pembagian SHU adalah koperasi dilakukan secara adil sebanding dengan besar nya jasa usaha masing-masing anggota. Besarnya modal yang dimiliki anggota tidak mutlak dijadikan dasar dalam pembagian SHU. Kententuan ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan. 4. Pemberian Balas Jasa Terbatas terhadap Modala Modal dalam koperasi pada dasar nya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota dan bukan sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu, balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada anggota jasa terbatas dan tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Terbatas disini maksudnya adalah wajar dalam arti tidak melebihi susku bungan yang berlaku dipasar. 5. Kemandirian Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak lain. Semua keputusan dan kegiatan koperasi dilandasi oleh kepercayaan, pada pertimbangan, kemampuan, dan usaha sendiri. Kemandirian berarti pula kebebasan yang bertanggung jawab keperbuatan sendiri dan kehendak untuk mengelola diri sendiri. Sumber : http://www.unjabisnis.net/ekonomi-koperasi.html

Selasa, 02 Oktober 2012

Kegiatan Sehari-hari di Rumah

Kegiatan Sehari-hari di Rumah Saya bangun tidur pukul 05.15 WIB. Setelah itu saya mandi,lalu shalat subuh,dan sarapan pagi. Kemudian pada pukul 07.30 WIB saya berangkat kuliah kalo ada jam pagi. Setelah sampai disana saya mengikuti kegiatan perkuliahan yang dimulai pada pukul 08.00WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Setelah selesai kuliah saya sampai dirumah biasanya pada jam 17.45 WIB. Setiba di rumah saya langsung mandi,shalat magrib & makan malem. Saya biasa mengisi waktu luang di rumah biasanya dengan nonton tv,maen game di laptop,dan mengerjakan tugas jika ada tugas perkuliahan dari setiap mata pelajaran. Saya biasa tidur malem pukul 22.00 WIB. Tapi kalo hari besoknya libur saya biasa tidur hingga larut malam. Kegiatan saya di rumah kalo hari libur biasanya membantu orang tua di rumah,sehabis itu saya biasanya jalan bareng temen2 atau keluarga hingga malem hari. Tapi kalo tidak ada janji atau kegiatan lainnya saya juga sering menghabiskan waktu seharian di rumah. Jadi begitulah kegiatan sehari-hari saya.